Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan segera menyampaikan tuntutan dari para driver ojek online (Ojol) kepada pemerintah pusat dan aplikator. Ganjar mengatakan, komunikasi dengan driver sebenarnya sudah sejak pekan lalu.
Melalui Dinas Perhubungan, Ganjar mengaku sudah meminta perwakilan driver ojol untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi. Namun, para driver tetap ingin melakukan aksi.
“Jadi sebelumya udah kita undang dulu dan mereka tuntutannya juga sudah jelas dan sudah kita obrolkan,” kata Ganjar, Selasa (8/3/2021).
Ganjar menyebut setidaknya ada empat tuntutan yang disampaikan padanya. Pertama, soal pengembalian tarif yang angkanya sekitar Rp 7.200 untuk jarak maksimum 3 sampai 4 km. Saat ini, tarif diturunkan Rp 6.400.
Tuntutan lain, lanjut Ganjar, driver ojol meminta aplikator meninjau ulang persentase komisi untuk driver. Serta meminta aplikator untuk menggunakan sistem bonus.
“Ini sebenarnya soal kesepakatan kerja begitu ya, makanya bisa fasilitasi lah soal itu untuk bisa bertemu dan ngobrol,” tutur Ganjar.
Baca Juga
AKSI Pengemudi Gojek, Grab, Shopee Food, & Maxim di Semarang hari ini, menuntut adanya perlindungan & kondisi kerja yg layak.
— Arif Novianto (@arifnovianto_id) March 7, 2022
Selain aksi ke jalan, mereka juga melakukan off bid/mogok massal. Diperkirakan 5.000-10.000an pengemudi mogok, yg melibatkan lbih dri 86 komunitas ojol. pic.twitter.com/mkv3pDSMbW
Selanjutnya, kepada Ganjar, driver meminta agar aplikator lebih memberikan jaminan keselamatan atau kecelakaan. “Harapan dia ada asuransi atau setidaknya punya BPJS, dan ini meminta kepada aplikator untuk memberikan pembayaran premis besar Rp16.800 kurang lebih per bulan,” jelasnya.
Ganjar mengatakan, para driver juga meminta ada payung hukum dari Pemda dalam Pergub atau yang lain sebagai jaminan kepada para mitra terkait kuota ojek online di Jawa Tengah.
Ganjar mengatakan sudah melakukan kajian dari aspirasi yang diterimanya. Bahkan, Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan.
“Beberapa waktu sebelumnya kita juga sudah komunikasi dengan kementrian perhubungan agar ada ketentuan yang memang bisa diseragamkan di area-area itu,” tuturnya.
Ditanya soal komunikasi dengan aplikator, Ganjar mengaku sudah melakukan sejumlah komunikasi yang sifatnya informal. Ganjar akan berusaha memfasilitasi para driver untuk bisa duduk bareng dengan aplikator.
“Maka minggu ini kita coba akan temukan mereka dengan aplikator agar lebih duduk persoalannya lebih bisa di apa diketahui begitu,” ujarnya.
Ganjar berharap seluruh pihak bisa saling terbuka dan mau membuka ruang komunikasi. Mengingat situasinya masih dalam pandemi Covid-19.
“Kami membuka komunikasi secara terbuka ya. Maksud saya tidak perlu harus demo sih, ngobrol aja dan buktinya ketika kemarin kita coba komunikasi dengan mereka bahkan di hari libur pun mereka juga oke kok ketemu dengan para driver mereka itu teman-teman saya yang dishub dan kita pro aktif sebenarnya artinya dalam situasi yang masih pandemi seperti ini ngobrol aja gitu,” katanya. (k28)