Bisnis.com, SEMARANG – Perusahaan milik pemerintah, baik di tingkat pusat ataupun daerah, mesti memanfaatkan aset yang dimilikinya secara optimal. Demikian jelas Wahyu Widodo, Ekonom Universitas Diponegoro (Undip) saat dihubungi Bisnis pada Jumat (11/3/2022).
“Semestinya seperti itu. BUMD misalnya, banyak aset wisata yang potensial tapi pengelolaannya tidak profesional. Sehingga tidak memberikan income yang optimal,” jelas Wahyu melalui sambungan telepon.
Rencana PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (KAI DAOP) IV Semarang untuk mengoptimalkan aset-aset yang dimilikinya direspon positif oleh Wahyu. Menurutnya, langkah tersebut semestinya bisa menjadi contoh bagi perusahaan plat merah lainnya. “Kalau saya sangat setuju, semua aset dimanfaatkan secara produktif. Bagaimana itu bisa dimanfaatkan sesuai karakteristik asetnya sendiri,” tambahnya.
Wahyu menjelaskan, agar pemanfaatan aset bisa berjalan optimal, perusahaan-perusahaan plat merah bisa mengekor apa yang sudah dilakukan perusahaan swasta. Salah satunya dengan menyerahkan pengelolaan dan pemanfaatan aset ke pihak ketiga. “Toh mekanisme kerja sama itu terbuka,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Agus Pambagio, Pengamat Kebijakan Publik. Menurut Agus, kerja sama pihak ketiga bisa dilakukan untuk meminimalkan biaya. “ Banyak aset-aset BUMN dikuasai orang yang tidak jelas. Sekarang kalau mau dimanfaatkan silakan saja, asalkan kontraknya jelas. Berapa tahunnya dan tidak ada korupsi dalam penanganan kerja sama,” jelasnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Wisnu Pramudyo, Kepala PT KAI DAOP IV Semarang, berencana untuk mengoptimalkan aset yang tersebar di beberapa lokasi. Salah satunya di kawasan Jalan Veteran. Di lokasi tersebut, terdapat lahan seluas 54.000 meter persegi yang bisa dimanfaatkan. Wisnu menjelaskan bahwa lokasi tersebut nantinya bakal difokuskan untuk menjadi pusat wisata kuliner.
Diharapkan, upaya optimalisasi aset bisa mendukung proyeksi pendapatan bisnis non-rail PT KAI yang pada 2024 nanti bakal mencapai Rp4 triliun. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021 pendapatan non-angkutan kereta api PT KAI DAOP IV Semarang mencapai Rp52 miliar. Jumlah tersebut turun Rp2 miliar apabila dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.