Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Ini Harga Sejumlah Bahan Pangan di Jogja

Menjelang Bulan Suci Ramadan, harga beberapa bahan pangan di Kota Yogyakarta mengalami fluktuasi.
Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan, di DIY, Minggu (13/3/2022) pagi - BPMI Setpres.
Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan, di DIY, Minggu (13/3/2022) pagi - BPMI Setpres.

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Harga sejumlah bahan makanan di Kota Jogja terus mengalami naik turun harga jelang bulan Ramadan. Ida Habibah, salah satu pedagang di Pasar Beringharjo mengatakan, harga barang yang sempat naik salah satunya adalah bunga kol.

Awalnya, bunga kol seharga dari Rp12.000 naik menjadi Rp20.000. Kemudian turun lagi menjadi Rp18.000.

Sementara untuk cabai rawit, pergerakan harga mulai dari Rp25.000 ke Rp45.000 sampai puncaknya Rp80.000. Harga itu sempat bertahan sekitar sepekan. Kemudian cabai rawit turun pada harga Rp50.000. Lalu, untuk cabai keriting dari harga Rp20.000 ke Rp50.000, dan saat ini Rp45.000.

"Untuk cabai teropong dari Rp25.000 dan sempat Rp75.000 dan sekarang Rp50.000. Dan tomat dari Rp12.000, langsung ke Rp18.000 dan sekarang Rp12.000 lagi. Telur naik turun juga, dari Rp21.000 ke Rp24.000 menuju Rp26.000 dan sekarang Rp24.000," kata Ida.

Beralih ke harga daging ayam, dari yang biasanya Rp32.000 kini naik ke Rp34.000. Namun, ada juga pedagang yang menjual dengan harga Rp36.000 sampai Rp38.000.

Selain daging ayam, fluktuasi harga sayur mayur saat ini karena faktor cuaca. "Menjelang puasa [Ramadan] kalau cuaca bersahabat enggak ada hujan, harga aman. Tapi kalau hujan kami siap-siap saja [harga akan naik]. Tapi hal seperti ini tidak kaget, sudah biasa, jelang Ramadan naik turun gini," kata Ida.

Meski barangnya fluktuatif, stok barang tergolong aman. Kualitas barangnya juga bagus. Cabai dan tomat terpantau kering. Dari sisi penjualan juga tidak ada pengaruh signifikan.

"Penjualan sayur mayur biasa saja, yang penting ada barang," katanya.

Di sisi lain, untuk mengupayakan ketersediaan minyak goreng, Pemerintah Kota Jogja menempuh berbagai jalur distribusi melalui kerja sama dengan institusi dari pemerintah serta bisnis dengan harganya sesuai ketentuan dari pemerintah.

Dengan upaya tersebut, harapannya ketersediaan minyak goreng menjelang ramadan pun bisa terpenuhi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sirojul Khafid
Sumber : JIBI/Harianjogja.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper