Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tes PCR dan Antigen Ditiadakan, Allstay Hotel Semarang Yakin Tingkat Hunian Membaik

Kebijakan pemerintah yang tidak lagi mensyaratkan tes PCR ataupun Antigen bagi masyarakat yang hendak bepergian membuat mobilitas akan semakin leluasa.
Allstay Hotel Semarang. /Dok. Istimewa
Allstay Hotel Semarang. /Dok. Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG — Allstay Hotel Semarang optimistis tingkat hunian atau okupansi hotel pada tahun ini akan membaik dibandingkan dengan dua tahun terakhir yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah yang tidak lagi mensyaratkan tes PCR ataupun Antigen bagi masyarakat yang hendak bepergian membuat mobilitas akan semakin leluasa.

Pelonggaran aturan tersebut termuat dalam Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi  Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 pada 8 Maret 2022 lalu.

Dalam Surat Edaran disebutkan, Pemerintah resmi menghapuskan kebijakan kewajiban tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik. Saat ini, masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis bisa langsung bepergian ke luar kota tanpa perlu tes antigen atau PCR. Pembebasan tes tersebut berlaku untuk semua moda transportasi, baik udara, laut, maupun darat.

Shodiq Purwanto, General Manager Allstay Hotel Semarang, mengatakan bahwa aturan tersebut merupakan insentif yang akan mendorong peningkatan okupansi hotel.

“Kebijakan ini tentu sangat menolong pelaku industri pariwisata seperti kami. Penghapusan tes PCR dan antigen akan mendorong lebih banyak traveler melakukan perjalanan, karena kalau setiap pergi harus tes pasti membuat mereka berfikir kembali untuk melakukan perjalanan karena harga tesnya pun bisa dibilang cukup mahal ya,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (25/3/2022).

Shodiq pun yakin dengan kebijakan ini target okupansi Allstay Hotel Semarang pada akhir tahun dapat tercapai, bahkan lebih tinggi.

"Untuk kunjungan dan okupansi dengan adanya aturan tersebut, maka penyebaran wisatawan akan semakin meningkat. Berapa persennya kita lihat, paling tidak optimisnya pada tahun ini bisa pulih dan semoga bisa mencatatkan okupansi hotel di akhir tahun mencapai 100 persen," imbuhnya.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 ke depan ketika pelonggaran aturan perjalanan diberlakukan, Shodiq memastikan pihak pengelola hotel juga menjalankan komitmen untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper