Bisnis.com, SEMARANG – Perusahaan karoseri asal Ungaran, Kabupaten Semarang, Laksana, kini mengembangkan sayap bisnisnya ke pasar Camper Van.
Langkah tersebut merupakan respons atas kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada penurunan permintaan pengadaan bus dari operator transportasi di Tanah Air.
“Dua tahun terakhir ini pengadaan bus memang sangat susah lah. Saya kira memang Maha Motorhome campervan ini potensinya di Indonesia luar biasa, terlebih dengan adanya infrastruktur, itu juga sangat membantu,” jelas Stefan Arman, Technical Director Laksana, Selasa (19/4/2022).
Seri Maha Motorhome sendiri merupakan buah kerja sama antara Laksana dengan Baze. Ada dua varian kendaraan yang diperkenalkan, yaitu Maha Adventure serta Maha Family. Pada lini kendaraan baru tersebut, Laksana tetap menerapkan standar serta kualitas produksi yang sama seperti pada lini kendaraan bus, yaitu tetap mempertimbangkan struktur keselamatan tinggi dengan bahan yang ringan dan anti karat.
Diharapkan, melalui lini kendaraan baru ini, kebutuhan masyarakat untuk menjelajahi keindahan alam Indonesia bisa terfasilitasi.
“Kendaraan Maha Motorhome ini sangat tepat sekali digunakan untuk para adventurer di Indonesia untuk menjelajahi seluk beluk bangsa Indonesia yang sangat kaya keindahan alamnya,” jelas Stefan.
Pada saat yang sama, Laksana juga meluncurkan tiga lini bus baru jelang Lebaran tahun ini. Ketiga lini bus tersebut antara lain Suites Combi Family Series, Legacy Panorama, serta Tourista. Peluncuran produk tersebut juga jadi penanda 45 tahun perjalanan bisnis Laksana.
“Sejalan dengan perjalanan Laksana selama 45 tahun di Indonesia, kami meluncurkan tiga varian bus dari perkembangan varian sebelumnya beserta dengan lini baru yang menandakan bahwa kami siap untuk melangkah jauh ke depan,” ucap Stefan.
Stefan juga optimistis bahwa pada tahun ini kinerja penjualan Laksana bakal kembali moncer. Terlebih setelah pemerintah memberikan lampu hijau bagi masyarakat yang ingin mudik pada libur Lebaran nanti.
“Kita terus terang di tahun 2022 ini sangat optimistis. Menjelang Idulfitri ini kita juga melihat animo masyarakat, juga pengusaha operator bus, mereka kembali berinvestasi pengadaan kendaraan baru. Saya kira ke depannya akan kembali bangkit industri kendaraan bus Indonesia,” ucap Stefan.