Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Daging di Kudus Stabil Meski Lalu Lintas Hewan Dibatasi

Ada satu pelanggan yang menanyakan jaminan keamanan dagingnya karena ada wabah PMK.
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di tempat peternakan, Desa Garung Lor, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022)./Antara-Yusuf Nugroho.
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di tempat peternakan, Desa Garung Lor, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022)./Antara-Yusuf Nugroho.

Bisnis.com, KUDUS - Permintaan daging sapi maupun kerbau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini masih stabil dan belum terpengaruh adanya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, terutama sapi.

"Alhamdulillah pelanggan saya tetap membeli daging sapi seperti sebelum-sebelumnya. Mereka tidak terpengaruh dengan kabar terjadi wabah PMK di berbagai daerah," kata Penjual Daging Sapi dan Kerbau di Pasar Bitingan Masriah di Kudus, Sabtu (21/5/2022).

Ia mengatakan sebagian besar pelanggannya merupakan pemilik usaha warung makan sehingga setiap hari mereka membeli daging sapi maupun kerbau sesuai kebutuhan. Diakui ada salah satu pelanggannya yang menanyakan jaminan keamanan dagingnya karena ada wabah PMK.

Meskipun sudah banyak daerah yang menemukan kasus sapi terpapar PMK, pembelian daging sapi masih stabil karena sehari bisa mencapai 2 kuintal daging sapi, sedangkan daging kerbau sesuai pesanan. Pemerintah juga sudah menjamin PMK tidak menular ke manusia dan dagingnya juga bisa dikonsumsi dengan cara dimasak yang benar.

Untuk pasokan daging dari rumah potong hewan, imbuh dia, sejauh ini masih lancar dan belum ada informasi mulai kesulitan.

"Jika ada kesulitan mendapatkan sapi di pasaran, tentunya bisa mendongkrak harga jual di pasaran. Untuk saat ini harga jual daging sapi stabil dengan harga Rp125.000 per kilogram, sedangkan kerbau Rp135.000/kg," ujarnya.

Sularti, pedagang daging sapi lainnya menambahkan sejauh ini pasokan daging sapi dari rumah potong hewan memang lancar, namun informasi dari pemasok mulai ada kesulitan mendapatkan sapi sesuai kebutuhan di pasaran.

"Jika sapi dari luar daerah tidak boleh masuk ke Kudus, tentunya jangka panjang bisa mempengaruhi pasokan sehingga bisa berdampak pada harga jualnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper