Bisnis.com, KLATEN — Harun Talah, 60, warga Dukuh Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, menemukan guci kuno diduga peninggalan Mataram. Guci tersebut ditemukan saat menggali tanah seusai dirinya mendapat wangsit atau bisikan gaib sekitar sembilan tahun lalu.
Guci tersebut diyakini berasal dari Dinasti Tang, China, abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Ada dua guci keramik kuno yang dia temukan dengan ukuran berbeda.
Guci besar memiliki tinggi sekitar 22 sentimeter dengan diameter atas 12 sentimeter. Sementara, guci kecil memiliki tinggi sekitar 12 sentimeter dengan diameter atas sekitar 8 sentimeter.
Guci itu ditemukan dalam kondisi kosong pada kedalaman 1,25 meter dari permukaan tanah dengan posisi kedua guci bertumpukan. Di atasnya terdapat batu lempeng halus.
Tak diduga, dia menemukan guci dan periuk kuno. Benda-benda itu kemudian dia simpan di rumahnya.
Sejak Harun menemukan benda-benda tersebut dan informasinya menyebar, banyak yang berdatangan ke rumahnya menawar guci yang dia temukan. Ada yang menawar hingga Rp5,5 juta. Namun dia tidak menjual benda penemuannya tersebut.
Baca Juga
“Saya tetap tidak melepasnya. Kalau dijual perasaan saya tidak nyaman, tidak rela,” kata Harun, Rabu (8/6/2022).
Humas Komunitas Pelestari Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi, menduga guci yang ditemukan Harun merupakan guci dari masa Dinasti Tang dalam sejarah China. Hal itu berdasarkan corak warna hijau kecokelatan identik dengan guci kuno yang pernah ditemukan di tempat lain di wilayah Klaten.
Hari memperkirakan di wilayah Mranggen pernah ada perkampungan pada era Mataram Kuno. Guci yang ditemukan dimungkinkan sebagai hadiah dari raja kepada pimpinan kampung tersebut.