Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi DIY Pasarkan Produk Ekonomi Kreatif ke Mancanegara

Pendampingan perlu dilakukan kepada pelaku UMKM serta ekonomi kreatif demi meningkatkan penjualan ke pasar mancanegara.
Ilustrasi. Aneka produk yang dipamerkan Uwitan, perusahaan kerajinan furnitur asal Yogyakarta, di showroom-nya yang berlokasi di Gamping, Sleman./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Ilustrasi. Aneka produk yang dipamerkan Uwitan, perusahaan kerajinan furnitur asal Yogyakarta, di showroom-nya yang berlokasi di Gamping, Sleman./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG – Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga produk-produk ekonomi kreatif di DI Yogyakarta memiliki potensi untuk bisa menembus pasar mancanegara.

“Karena masyarakat Jogja itu mempunyai daya kreasi yang luar biasa. Saya bisa melihat itu dari beberapa produk UMKM atau ekonomi kreatif yang dihasilkan,” jelas Singgih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DI Yogyakarta, dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia yang digelar di Yogyakarta, Jumat (1/7/2022).

Singgih menyebut selama ini, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta telah berupaya untuk memperkenalkan produk-produk UMKM serta ekonomi kreatif dari wilayah tersebut ke pasar luar negeri. Salah satunya, dengan menggelar trade tourism investment di beberapa negara.

“Responsnya luar biasa dan bahkan tidak sedikit mereka [pelaku UMKM dan ekonomi kreatif] yang kemudian mendapatkan penawaran langsung dari para buyer di luar negeri,” jelas Singgih.

Namun demikian, tingginya permintaan produk asal DI Yogyakarta tersebut masih belum dirasakan oleh semua pelaku ekonomi. Singgih menyebut, ada banyak pelaku ekonomi kreatif yang masiah kesulitan untuk bisa menjual produknya ke luar negeri. 

“Kadang produknya bagus, banyak diminati di mancanegara. Tetapi dia tidak tahu cara mengekspornya, bahkan kadang titip ke eksportir yang harus ada fee. Ini yang perlu ada edukasi, bagaimana caranya jadi pelaku ekonomi kreatif tapi bisa ekspor sendiri,” jelas Singgih.

Selain proses administrasi ekspor, Singgih menyebut pelaku ekonomi kreatif di DI Yogyakarta perlu didampingi untuk meningkatkan kompetensinya di bidang digital marketing. Hal tersebut menjadi penting karena tidak semua pelaku ataupun produk ekonomi kreatif asal DI Yogyakarta bisa diberangkatkan ke pameran-pameran di luar negeri. 

Singgih juga mengungkapkan selama pandemi, permintaan produk ekonomi kreatif dari DI Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan. Hal tersebut menjadi anomali tersendiri, pasalnya, pasar domestik justru tengah kendor. 

“Di dalam negeri itu memang ada beberapa produk yang sangat tinggi permintaannya. Terutama produk yang berada di dalam rumah, itu kemudian naiknya tinggi,” jelas Singgih.

Sebagai informasi, Apresiasi Kreasi Indonesia merupakan program pengembangan ekonomi kreatif yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di 16 kota dan kabupaten di Indonesia.

Dalam acara tersebut, pelaku ekonomi kreatif tak cuma berkesempatan mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas. Namun, peserta Apresiasi Kreasi Indonesia juga mendapat ruang untuk memamerkan produk yang dihasilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper