Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI: Digitalisasi Mengubah Paradigma Bank Sentral

Pengembangan CDBC jadi upaya BI dalam memenuhi tugasnya sembari ikut menjaga kedaulatan rupiah sebagai mata uang resmi.
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo./Youtube Bank Indonesia
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo./Youtube Bank Indonesia

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut digitalisasi sistem keuangan telah mengubah cara pandang bank sentral dalam menjalankan tugasnya. Disrupsi itu disebut sebagai salah satu pemicu perubahan dalam sistem ekonomi dan finansial.

"Juga mengubah cara berpikir kita, cara masyarakat dalam bertransaksi, juga mengubah bank sentral," jelas Perry, Kamis (25/8/2022)

Untuk merespons perubahan tersebut, Bank Indonesia telah berupaya untuk melakukan transformasi digital. Salah satunya dengan memperkenalkan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) dan BI Fast. Perry juga menyebut bahwa Bank Indonesia telah mengintegrasikan teknologi finansial dan lokapasar digital dengan layanan perbankan digital.

Langkah digitalisasi itu juga bakal dilanjutkan Bank Indonesia dengan meluncurkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau rupiah digital. Menurut Perry, peluncuran rupiah digital itu menjadi salah satu usaha Bank Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara.

"Karena mata uang adalah salah satu dari pilar kedaulatan negara. Tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak memiliki kedaulatan mata uang," jelas Perry.

Rupiah digital itu juga menjadi upaya Bank Indonesia untuk memenuhi tugasnya. Dimana bank sentral mesti mengendalikan mata uang secara langsung, bukan melalui pihak ketiga apalagi swasta. "Dalam konstitusi kita, hanya Bank Indonesia yang diberi mandat untuk mengeluarkan mata uang," jelas Perry.

Saat ini, Perry menyebut Bank Indonesia tengah menggodok desain konseptual rupiah digital tersebut. Sistem keamanan serta distributor rupiah digital juga bakal disiapkan untuk memastikan keamanan transaksi.

Bank Indonesia juga bakal memastikan tiga aspek penting dalam upaya transisi digital tersebut. Perry menjelaskan bahwa tiga aspek itu adalah aspek interkoneksi, integrasi, serta interoperasional antar infrastruktur sistem pembayaran dengan pasar mata uang.

"Di masa mendatang, generasi milenial bakal memiliki dua rekening di bank. Rekening standar seperti yang kita tahu, atau rekening digital di bank atau perusahaan pembayaran. Kita akan melakukan itu," jelas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper