Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Harapkan Pembiayaan Syariah Masuk Ponpes dan Masjid

Skema pembiayaan syariah berpotensi mendukung pengembangan usaha milik santri.
Ilustrasi: Petugas bank tengah menghitung uang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Ilustrasi: Petugas bank tengah menghitung uang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Bisnis.com, SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyebut diperlukan sinergi antar banyak pihak untuk bisa mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, tak terkecuali dengan lembaga pembiayaan baik plat merah ataupun swasta. Pasalnya, kontribusi pemerintah dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) hanya berkisar di angka 15 persen dari keseluruhan angka pertumbuhan ekonomi daerah.

"Itu sebetulnya kewajiban kami, karena kita pemerintahan yang diberi amanah untuk menyejahterakan masyarakat. Tapi kondisinya adalah, dari sisi pemerintahan, sumber dayanya sangat terbatas. Kita lebih banyak dari sisi regulasi dan kebijakan, itu yang lebih dominan," jelas Sumarno pada Jumat (9/9/2022).

Secara khusus, Sumarno berharap agar lembaga pembiayaan bisa berperan aktif dalam mendorong geliat kewirausahaan generasi muda seperti kalangan mahasiswa dan santri pondok pesantren. "Ini posisinya sama dengan teman-teman mahasiswa, juga santri di pondok pesantren. Ini bagaimana mereka bisa ber-entrepreneurship dan menjadi bagian dari pengembangan UMKM di Jawa Tengah," jelasnya.

Untuk itu, lembaga keuangan bisa mendorong penyaluran kredit syariah bagi masyarakat. Karena menurut Sumarno, tak dipungkiri masih ada keyakinan dari masyarakat untuk menjauhi kredit konvensional karena dianggap riba.

"Inklusi keuangan syariah ini menjadi solusi bagi saudara kita yang punya pemahaman dan punya komitmen yang teguh terhadap pemahamannya. Sehingga untuk berusaha itu punya saluran untuk memeroleh sumber pendanaan, ini jadi hal yang sangat penting," ucap Sumarno.

Sumarno juga menambahkan, kredit syariah bisa masuk ke masjid-masjid di Jawa Tengah yang selama ini luput dari sentuhan lembaga pembiayaan. "Karena ada beberapa masjid yang organisasinya bagus, biasanya ingin mengembangan usaha di masjid itu. Mungkin kalau nanti ada sumber pendanaan dari Pegadaian dan lainnya secara syariah, tentu saja ini menjadi bagian dari pengembangan usaha masjid," jelasnya.

Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Firmansyah, menyebut pasar syariah punya peluang besar di Tanah Air. Terlebih dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Untuk itu, diperlukan kesigapan untuk bisa memanfaatkan peluang baik tersebut. "Itu harus dilihat sebagai potensi sekaligus hati-hati. Karena pasar ini bisa dilirik oleh bank asing atau lembaga asing," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper