Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bank Jateng Dukung Penanganan Stunting Lewat Bantuan Beras Fortifikasi

Di Jawa Tengah, ada 5 wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu Brebes, Temanggung, Magelang, Purbalingga dan Blora.
Farodlilah Muqoddam
Farodlilah Muqoddam - Bisnis.com 02 Februari 2023  |  16:23 WIB
Bank Jateng Dukung Penanganan Stunting Lewat Bantuan Beras Fortifikasi
Bank Jateng mendukung program penanganan stunting di Jawa Tengah. - Foto: Istimewa

Bisnis.com, MAGELANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Jateng dan Universitas Gadjah Mada berkolaborasi untuk mempercepat penurunan stunting atau tengkes melalui pemberian beras fortifikasi kepada masyarakat di wilayah rawan.

Beras fortifikasi adalah beras yang telah dicampur dengan kernel mix dengan proporsi tertentu yang berisi kandungan berbagai vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan kecukupan gizi.

Di Jawa Tengah, ada lima wilayah yang memiliki prevalensi stunting tertinggi, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Blora.

Direktur Teknologi Informasi (TI) Konsumer dan Jaringan Bank Jateng Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, Bank Jateng sebagai BUMD berupaya  untuk terus mendukung program-program dari Pemprov Jateng untuk menyelesaikan masalah strategis di daerah.

“Penanganan prevalensi stunting merupakan program strategis dari pemerintah pusat, sehingga harus didukung oleh seluruh pemerintah provinsi, dan tentu didukung oleh BUMD, termasuk Bank Jateng,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (2/2/2023).

Untuk menandai peluncuran pilot project penanganan tengkes dengan beras fortifikasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan penyerahan bantuan kepada perwakilan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis di Balai Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Selasa (31/1/2023).

UGM, dalam hal ini, berkontribusi dengan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) membangun desa dan magang. Mahasiswa berikut dosen pendamping lapangan akan melakukan pendampingan dan pengawasan selama lima bulan.

Melalui intervensi penanganan tengkes dengan konsumsi beras fortifikasi, diharapkan bisa menurunkan angka prevalensi tengkes secara nasional sebesar 14 persen pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank jateng
Editor : Farodlilah Muqoddam

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top