Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku UMKM di Kota Semarang Andalkan Jualan Mamin

Jelang Idulfitri, penjualan produk makanan dan minuman jadi andalan.
Pekerja di pabrik pengolahan makanan./JIBI
Pekerja di pabrik pengolahan makanan./JIBI

Bisnis.com, SEMARANG - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang mengandalkan produk makanan dan minuman pada Ramadan tahun ini.

Maria Imaculata Sri Wahyu Widyastuti, Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, menjelaskan bahwa pelaku UMKM di tiap-tiap kecamatan di Kota Semarang kini telah mampu menggelar bazar pangan secara mandiri. Hal yang sebelumnya selalu diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.

"Mereka sudah mandiri, tadinya enggak. Kalau bukan kami yang mengadakan bazar enggak bisa. Tapi sekarang mereka kalau tidak salah sudah mengalokasikan anggaran di kelurahan atau kecamatannya," jelas Maria, Kamis (30/3/2023).

Berbeda dengan UMKM lain yang mengandalkan penjualan parsel atau hampers lebaran, di Kota Semarang, Maria menyebut pelaku UMKM lebih banyak menjajakan makanan dan minuman. Pemerintah Kota Semarang sendiri memang mengarahkan pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan bahan baku alternatif yang lebih terjangkau harganya, sebagai upaya untuk menekan laju inflasi di hari raya.

"Kalau kami kan secara langsung tidak bisa, hanya yang banyak secara langsung itu actionnya enggak bisa langsung kelihatan. Tapi yang banyak adalah di operasi pasarnya, dari pengolahan bahan bakunya, dari pemanfaatan bahan-bahan yang tadinya tidak orang kenal, bisa dimanfaatkan untuk olahan pangan, bisa tahu itu," jelas Maria.

Upaya itu dilakukan tak cuma oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, tapi juga bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di tingkat kota yang terdiri dari sejumlah Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).

Pada perkembangan lainnya, di tingkat provinsi, Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop-UMKM) Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar program parsel lebaran di tahun 2023. Program itu diikuti oleh 125 UMKM se-Jawa Tengah dan ditargetkan bisa mencatat angka penjualan hingga Rp5 miliar.

Program parsel lebaran yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu merupakan buah kerja sama antara sejumlah instansi, mulai OPD di tingkat provinsi, Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh (ASPOO), serta lokapasar digital.

"Tahun ini, produk dari UMKM yang ikut dalam program parsel lebaran lebih bervariasi. Selain produk makanan-minuman, juga ada craft, pakaian, dan juga sembako. Seluruh produk tersebut telah melalui kurasi," jelas Ema Rachmawati, Kepala Dinkop-UMKM Provinsi Jawa Tengah pada awal Maret lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper