Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Pangan Berpengaruh Besar ke Inflasi DIY

Melandainya inflasi di Kota Yogyakarta pada April 2023 didukung turunnya harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai rawit, cabai merah, juga telur ayam ras.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara month-to-month di Kota Yogyakarta berada di angka 0,22 persen pada bulan April 2023.

"Inflasi tahun ke tahun untuk Kota Yogyakarta mencapai 5,14 persen. Jadi kalau kita bandingkan dengan posisi bulan Maret lalu yang masih pada posisi 6,11 persen, berarti pada bulan April ini sudah mulai melandai atau lebih terkendali," jelas Kepala BPS Provinsi DI Yogyakarta, Herum Fajarwati, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (2/5/2023).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DI Yogyakarta, Budiharto Setyawan, menyampaikan bahwa melandainya inflasi di wilayah itu pada periode Ramadan dan Idulfitri tak lepas dari fenomena turunnya harga sejumlah komoditas pangan.

"Penurunan aneka cabai terjadi di tengah mulai masuknya masa panen cabai di DI Yogyakarta dan wilayah-wilayah lainnya. Sementara penurunan harga telur tidak terlepas dari terjaganya pasokan telur ayam ras di wilayah DI Yogyakarta," tulisnya dalam siaran pers yang dikutip Rabu (3/5/2023).

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata untuk komoditas telur ayam ras di wilayah DI Yogyakarta sempat berada di Rp28.450/Kg pada Maret 2023. Pada April 2023, angkanya mengalami penurunan hingga di Rp28.150/Kg.

Budiharto menjelaskan bahwa penurunan harga telur itu salah satunya didukung oleh pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Pemerintah Kabupaten SLeman dengan Pemerintah Kabupaten Blitar sebagai upaya pemenuhan komoditas pangan itu.

Lebih lanjut, kelompok pengeluaran transportasi khususnya angkutan udara dan kereta api menjadi ganjalan bagi penurunan angka inflasi di DI Yogyakarta. Budiharto menambahkan, tekanan inflasi di wilayah tersebut juga didorong oleh kenaikan harga rokok kretek filter sebagai dampak kenaikan cukai rokok.

"Kami memproyeksikan, adanya kenaikan cukai rokok ini juga akan berpengaruh pada inflasi rokok sepanjang tahun 2023," tambahnya.

Budiharto menegaskan bahwa BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DI Yogyakarta bakal terus berupaya buat menekan laju inflasi. Ada beberapa mitigasi yang disiapkan, misalnya dengan terus menggelar operasi pasar dan gelar pangan murah disertai optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store. Pemantauan harga dan pasokan secara langsung, business matching antara supplier dan pedagang, serta perluasan KAD juga bakal terus dilakukan.

"Hal-hal tersebut merupakan perwujudan kolaborasi antara semua pihak dalam rangka mencapai target inflasi 2023 sesuai kisaran 3,0 persen ±1 persen," tulis Budiharto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler