Bisnis.com, SEMARANG - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah Jawa Tengah ditarget buat menyerap 265.893 ton beras sepanjang 2023 ini. Selain untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP), penyerapan itu juga untuk menjamin kelancaran kegiatan komersil yang dijalankan Bulog sepanjang tahun ini.
"Sampai hari ini, karena panen masih terjadi di beberapa tempat seperti di Kabupaten Blora, Kabupaten Purwodadi, dan Kabupaten Pati, kami sedikit demi sedikit masih melakukan penyerapan," jelas Pimpinan Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah Akhmad Kholisun, dikutip Jumat (16/6/2023).
Akhmad Kholisun mengungkapkan, hingga Juni 2023 hasil panen di Jawa Tengah diperkirakan dapat mencapai 4.645.000 ton Gabah Kering Giling (GKG). Sayangnya, musim panen tidak terjadi secara serentak. Kondisi tersebut menyebabkan banyaknya pelaku usaha yang ikut melakukan penyerapan beras hasil panen.
"Tidak cuma antar pelaku usaha dari Jawa Tengah tetapi juga daerah lain," jelasnya.
Dari jutaan ton beras yang dihasilkan pada musim panen tahun ini, Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah juga tidak bisa sembrono melakukan penyerapan.
Akhmad Kholisun menyebutkan bahwa terdapat ketentuan seperti Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan standar kualitas produk yang mesti dipenuhi.
Baca Juga
"Realisasi penyerapan sudah mencapai 90.784 ton setara beras atau baru 34,14 persen. Pengadaan sudah kami mulai sejak Maret 2023, karena musim panen terjadi sejak akhir Februari 2023. Sementara ini, penyerapan beras tertinggi terjadi di bulan Mei 2023," jelas Akhmad.
Dari empat kantor cabang yang mendapat penugasan untuk menyerap hasil panen dari para petani, penyerapan hasil panen terbanyak berasal dari Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta.
"Disusul Cabang Pekalongan, Cabang Semarang, dan Cabang Pati. Petanya seperti itu. Untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga kurang lebih sama," jelas Akhmad.
Upaya stabilisasi harga dan pasokan yang dilakukan Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah terfokus pada dua saluran, yaitu melalui saluran distributor dan saluran ritel. Jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) menjadi andalan Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah dalam menyalurkan beras dan komoditas pokok di tingkat konsumen.
Sementara itu, mulai Maret 2023 kemarin, Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah mulai menghentikan pasokan beras ke distributor mengingat mulai masuknya musim panen.Selain Perum Bulog, upaya stabilisasi harga dan pasokan pangan juga dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Kerja sama Antar Daerah (KAD) serta peningkatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi beberapa strategi yang dilakukan Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah dalam mengerem laju inflasi akibat kenaikan harga pangan.