Bisnis.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan bahwa pengerjaan proyek tanggul laut atau sheet pile di kawasan Tanjung Emas telah mencapai 18 persen.
"Lebih tinggi dari perkiraan, yang targetnya 16 persen. Ada deviasi sekitar 1,7 persen, artinya ini adalah percepatan yang sangat menggembirakan," jelasnya pada Selasa (20/6/2023).
Ita, sapaan akrabnya, menyebut pengerjaan proyek tersebut sempat terkendala pembebasan lahan. Sampai saat ini, ada 28 bidang tanah yang telah dibebaskan untuk mendukung pengerjaan proyek tersebut. "Diharapkan di 2023 nanti, akhir [tahun] ini, bisa selesai. Awalnya di Mei 2024, tetapi kami minta di akhir tahun ini bisa selesai," jelasnya.
Pemerintah Kota Semarang juga menggarap sejumlah proyek di kawasan Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara. Di kampung nelayan tersebut, telah berdiri pasar tradisional, taman, hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Selain menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemerintah Kota Semarang juga menjalin kerja sama dengan banyak instansi. Mulai Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan infrastruktur di kawasan tersebut.
Ita menambahkan, untuk proyek sheet pile sendiri, Pemerintah Kota Semarang bakal menyiapkan berbagai fasilitas serta sarana penunjang aktivitas warga. "Ada jogging track, ada foodcourt-nya," jelasnya.
Baca Juga
Fasilitas tersebut disediakan dengan harapan dapat menambah pemasukan masyarakat di kawasan Tambak Lorok. "Jangan sampai orang luar yang memanfaatkan. Makanya kami harus mulai melatih lagi ibu-ibu, karena kita sudah kerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) terkait pengembangan kawasan kelautan. Ini akan mulai dilakukan pelatihan," jelasnya.
Sebagai informasi, proyek tersebut mulai digarap pada Desember 2022 lalu. Anggaran sebesar Rp300 miliar dari Kementerian PUPR dihabiskan buat mendukung proyek tersebut. Pemerintah Kota Semarang juga menjalin kerja sama untuk menggunakan lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) selama 30 tahun ke depan. Harapannya, sheet pile tersebut bisa efektif menahan banjir rob yang terjadi akibat gelombang tinggi.
"Ini bisa bertahan sampai dengan 20 tahun, jadi bisa menjadi giant sea wall, tanggul laut," jelas Ita.