Bisnis.com, SEMARANG - Realisasi investasi pada sektor usaha konstruksi di Jawa Tengah sepanjang kuartal I/2023 mencapai Rp265,3 miliar.
Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mencatat, pada periode tersebut, Jawa Tengah sukses menggaet 1.115 proyek investasi di sektor konstruksi. Adapun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi.
Sri Moertiningroem, Direktur Wilayah III Kedeputian Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, dalam kunjungannya ke Kabupaten Kendal beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) untuk sektor usaha konstruksi di Jawa Tengah sepanjang Kuartal I/2023 hanya berkisar di Rp8 miliar. Ada 34 proyek investasi berbasis PMA yang tercatat.
Sementara itu, untuk PMDN, realisasi investasinya mencapai Rp257,4 miliar dengan jumlah proyek mencapai 1.081.Berdasarkan jumlah proyeknya, realisasi investasi pada sektor usaha konstruksi menduduki peringkat kedua terbanyak di Jawa Tengah.
Tepat di bawah sektor usaha perdagangan dan reparasi dengan jumlah proyek mencapai 2.492.Belakangan, sektor usaha konstruksi di Jawa Tengah memang tengah menggeliat. Indikatornya terlihat dari banyaknya proyek plat merah yang tengah digarap. Salah satunya proyek pembangunan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang (Cisem).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta, menyebut bahwa proyek itu bakal rampung sepenuhnya pada pertengahan 2025. "Baru sampai Batang, mungkin satu setengah tahun lagi jadi nanti ke Cirebon," ungkapnya.
Baca Juga
Adapun untuk tiga sektor usaha di Jawa Tengah dengan realisasi investasi tertinggi sepanjang Kuartal I/2023 adalah sektor usaha industri barang dari kulit dan alas kaki, industri karet dan plastik, serta sektor usaha jasa lainnya. Masing-masing sektor usaha tersebut menyumbang capaian investasi di kisaran Rp1 triliun.
Berbagai strategi dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah buat mendorong realisasi investasi di wilayah tersebut. Bank Indonesia (BI) melalui kantor perwakilannya di Jawa Tengah juga mengambil peran dalam mendukung upaya tersebut. Salah satunya melalui program Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng).
"Dengan tersedianya berbagai peluang proyek investasi unggulan Jawa Tengah yang clean and clear, diharapkan akan lebih banyak investor baik dalam maupun luar negeri yang berinvestasi di Jawa Tengah. Melalui peningkatan investasi, Jawa Tengah akan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, kesempatan kerja yang lebih luas, dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik," jelas Rahmat Dwisaputra, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah.