Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Electrifying Agriculture PLN Dukung Modernisasi Peternak di Purwokerto

Penggunaan listrik untuk pemenuhan kebutuhan energi usaha peternakan dinilai lebih efektif ketimbang cara-cara tradisional.
Peternakan ayam di Kabupaten Banyumas yang dioperasikan menggunakan sistem close house. PLN melalui program Electrifying Agriculture mendukung upaya modernisasi pada sektor usaha peternakan, salah satunya melalui penerapan sistem close house untuk peternakan ayam. /Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Peternakan ayam di Kabupaten Banyumas yang dioperasikan menggunakan sistem close house. PLN melalui program Electrifying Agriculture mendukung upaya modernisasi pada sektor usaha peternakan, salah satunya melalui penerapan sistem close house untuk peternakan ayam. /Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG — Program Electrifying Agriculture (EA) yang diinisiasi PT PLN (Persero) menjangkau hingga ke pelosok-pelosok daerah. Di Jawa Tengah, salah satu turunan dari program tersebut dibungkus dengan tajuk Super Electric Chicken.

Ferry Mahardhika, Perwakilan PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Wangon Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Purwokerto, menjelaskan bahwa program Super Electric Chicken dijalankan mengingat besarnya potensi peternakan ayam di wilayah tersebut.

"Buat peternak ayam yang rata-rata masih belum modern, seperti masih menggunakan gas, membuat biaya harian dan bulanan mereka lumayan tinggi. Sementara, kalau menggunakan listrik bisa menekan biaya operasional," jelasnya, dikutip Selasa (18/7/2023).

Tri, Salah satu peserta program Super Electric Chicken, mengungkapkan bahwa penggunaan listrik untuk pemenuhan kebutuhan energi usaha peternakan jauh lebih efektif ketimbang cara-cara tradisional. Pria yang mempunyai dua unit kandang dengan kapasitas hingga 80.000 ayam per rotasi panen itu biasa menghidupkan mesin-mesin blower hingga pemberi pakan otomatis di kandang yang sudah menerapkan sistem close house.

"Blower selain untuk menjaga suhu, juga untuk membuang bau. Kalau mesinnya mati, itu bisa mengganggu lingkungan sekitar. Kandungan amoniak yang tinggi di dalam kandang juga sangat berpengaruh pada kualitas ayam," jelas Tri saat ditemui Tim Jelajah Investasi Jateng 2023 Bisnis Indonesia di Kabupaten Banyumas.

Dengan sistem close house tersebut, untuk satu rotasi panen Tri hanya perlu membesarkan ayam dalam waktu 38-40 hari. Sementara dengan cara tradisional, pembesaran bisa mencapai dua bulan atau sekitar 50 hari.

Tri menjelaskan bahwa semakin lama proses pembesaran ayam, maka biaya operasional yang dibutuhkan bakal semakin membengkak. Selain untuk memenuhi kebutuhan pakan dan obat-obatan, biaya perawatan kandang juga bisa ikut melambung.

"Sekarang sudah tidak berani lah pakai kandang tradisional, lebih baik close house. Sudah seperti keharusan, rata-rata di sini seperti itu," jelas Tri.

Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Jawa Tengah 2023: Daulat Pangan dan Energi. Program tersebut terselenggara berkat dukungan dari para sponsor yakni Grand Batang City, PT PLN Persero, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Nasmoco, XL Axiata, serta PT Jamkrida Jateng.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper