Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jawa Tengah Lirik Peluang Investasi Ramah Lingkungan

Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, investasi hijau juga menawarkan aspek keberlanjutan lingkungan yang berdampak jangka panjang bagi Jateng.
Salah satu stand milik pelaku UMKM Jawa Tengah yang mengolah limbah enceng gondok menjadi aneka kerajinan. /Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Salah satu stand milik pelaku UMKM Jawa Tengah yang mengolah limbah enceng gondok menjadi aneka kerajinan. /Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai melirik peluang investasi ramah lingkungan.

Melalui gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2023, dipamerkan sejumlah proyek yang siap ditawarkan kepada investor baik dari dalam maupun luar negeri.

"Problem kami adalah lingkungan, sehingga investasi di Jawa Tengah kami tekankan untuk tidak merusak lingkungan," jelas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Senin (21/8/2023) di Kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang.

Sumarno menyebut, melalui gelaran CJIBF 2023, proyek investasi yang ditawarkan tak cuma berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Lebih lanjut, aspek keberlanjutan lingkungan menjadi perhatian serius.

"Jadi perekonomian tumbuh, tetapi kelestarian tetap terjaga. Itu yang kami tekankan di Jawa Tengah," jelasnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri berkomitmen penuh buat mendukung arus masuk investasi ke wilayah tersebut. Selain demi menggerakkan roda perekonomian dan mendongkrak kesejahteraan masyarakat, realisasi investasi juga diperlukan buat menampung tenaga kerja di Jawa Tengah.

Sumarno menjelaskan bahwa pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota, punya kewajiban buat meningkatkan perekonomian. Namun demikian, diperlukan sinergi dan koordinasi lintas pemangku kebijakan buat bisa memenuhi tugas tersebut.

"Visi misi Pak Gubernur adalah menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah. Untuk bisa menuju ke sana butuh peran serta dari semua pihak, salah satunya dari dunia usaha," jelas Sumarno.

Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini menjelaskan bahwa investasi hijau memang tengah dilirik oleh banyak pihak. Untuk itu, Indonesia tak boleh ketinggalan buat memanfaatkan peluang tersebut.

"Kalau kita bicara ekonomi sirkular, kita sedang bicara ekonomi dengan kegiatan yang cukup inklusif karena akan menggerakkan atau mengikutkan banyak sekali pihak," jelas Hendri.

Lebih lanjut, Hendri menyampaikan bahwa pemerintah mesti menyiapkan peta jalan buat mempercepat realisasi investasi pada kegiatan usaha berbasis ekonomi sirkular dan ekonomi hijau.

"Ada banyak hal yang harus kita lakukan untuk mendorong agar kita ini tidak hanya tumbuh investasinya, tetapi juga tumbuh investasi dengan karakteristik hijau dan digital," jelasnya.

Direktur PT Jababeka, Yanto Wihadi, mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah buat menyambut para investor.

Pasalnya, bisnis kawasan industri tak cuma bergantung pada kondisi makro ekonomi dunia tetapi juga perlu dukungan kebijakan makro ekonomi dari pemerintah pusat dan daerah.

"Kami memohon, terutama sekarang ini dari teman-teman, terkait penyediaan gas di Jawa Tengah. Kami bersyukur dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) sudah menyiapkan jalur pipa gas, sehingga kebutuhan yang kemarin jadi kelemahan dari Jawa Tengah bisa teratasi," jelas Yanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler