Bisnis.com, SEMARANG - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Semarang kian aktif melakukan promosi produk dengan membuat konten di TikTok.
Pasalnya dengan kolaborasi yang dijalin TikTok dan Tokopedia, pelaku UMKM bisa memperluas jangkauan pasarnya. Rivi, salah satu peserta pelatihan sekaligus pemilik UMKM Pisang Bolen dan Brownies Viqiqa mengatakan bahwa dirinya mengikuti pelatihan ini karena ingin mencoba nyemplung ke Shop Tokopedia.
"Suka sih, ada info seperti tentang pemasaran di TikTok. Soalnya saya kan mau mulai ke sana, jadi kalau nge-live biar tahu sama konten dan step-stepnya," ungkapnya dalam kegiatan Upgrade Skill bersama Tokopedia dan TikTok: Selalu Untung Lewat Digital dilaksanakan Tokopedia bersama Pemkot Semarang, Rabu (8/5/2024).
Dalam acara tersebut, pelaku UMKM bisa mendapatkan berbagai strategi pemasaran dan ragam fitur yang tersedia di Shop Tokopedia. Akhmad Sobari Akbar, Seller Education Shop Tokopedia membagikan tips memaksimalkan fitur di Tiktok untuk mendapatkan cuan berjualan di Shop Tokopedia.
Tentunya, sebelum bisa memanfaatkan fitur-fitur tersebut, pelaku UMKM mesti memenuhi beberapa syarat. Misalnya dokumen perizinan sesuai dengan jenis produk yang dipasarkan.
Beberapa dokumen yang mesti dipenuhi pelaku UMKM tersebut antara lain dokumen kualifikasi, dokumen merek, serta dokumen pajak untuk usaha yang telah berbadan hukum. Sementara untuk usaha perorangan, dokumen yang perlu dilengkapi cukup Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Baca Juga
"Tujuannya supaya produk teman-teman tidak di-upload sama orang lain. Kan ada yang ngaku-ngaku produk saya asli, produk saya resmi," jelas Akhmad. Dengan kelengkapan dokumen tersebut, pelaku UMKM bisa lebih aman dalam memasarkan produknya di Shop Tokopedia.
Amy, salah satu peserta kegiatan Upgrade Skill bersama Tokopedia dan TikTok: Selalu Untung Lewat Digital, mengungkapkan bahwa materi dalam pelatihan tersebut cukup membantunya dalam menghilangkan rasa bingung terkait pemasaran di media sosial dan e-commerce atau lokapasar.
"Saya karena bingung, bingungnya lebih ke pengirimannya. Itu kan produk saya kue basah. Nah, takutnya ketika pengiriman itu hancur di jalan. Pengiriman kan suka dibanting-banting. Nah, harapannya setelah ikut ini ya tahu strategi-strateginya," terang pemilik Amy Bakery tersebut.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar Tokopedia di Kota Yogyakarta pada beberapa waktu lalu. Setelah Kota Semarang, rencananya kegiatan tersebut juga bakal dilaksanakan di Kota Surabaya.
Di Kota Semarang sendiri, tercatat ada sekitar 30.000 pelaku UMKM yang telah tergabung dalam Tokopedia. Melalui kegiatan pelatihan tersebut, Tokopedia berharap mampu memperluas pasar UMKM Kota Semarang hingga ke penjuru Tanah Air. Terlebih dengan jangkauan transaksi Tokopedia yang telah mencapai 99% kecamatan di Indonesia. (Vatrischa Putri Nur Sutrisno)