Bisnis.com, SEMARANG - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah diajak menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam menjalankan usahanya.
Melalui upaya pemanfaatan limbah, prinsip ekonomi sirkular tersebut bakal sejalan dengan visi ekonomi hijau yang dicanangkan pemerintah.
"Penerapan circular economy tersebut diharapkan dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta menambah daya saing produk," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra, dalam acara Central Java Investment and Business Forum (CJIBF) 2023 yang digelar di Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (21/8/2023).
Rahmat berharap, pelaku UMKM khususnya mereka yang mendapat binaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah, bisa menerapkan prinsip tersebut.
Agenda CJIBF 2023 sendiri digelar KPw BI Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah buat memamerkan peluang investasi berbasis ekonomi sirkular dan ekonomi hijau.
"Melalui CJIBF 2023, prospek investasi dan daya saing ekonomi Jawa Tengah diharapkan dapat menjadi semakin solid dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tumbuh lebih tinggi dan berkelanjutan," jelas Rahmat.
Baca Juga
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi menyebut potensi investasi hijau di Jawa Tengah masih terbuka luas. Untuk itu, pemerintah baik pusat maupun daerah mesti menyiapkan karpet merah buat menyambut investor yang datang dari dalam dan luar negeri.
"Masa depan kita itu green investation, yang kita bisa tarik beberapa investor global untuk berinvestasi di Jawa Tengah," jelas politisi kelahiran Demak tersebut.
Lebih lanjut, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan sejumlah langkah yang sudah dilakukan BI buat mendukung upaya transformasi ekonomi menuju Net Zero Emission.
"Di Jawa Tengah, salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia bagi ekonomi hijau dilakukan melalui penerapan pembangunan rendah karbon di sektor energi dan UMKM," jelasnya.
Sebagai informasi, agenda CJIBF telah digelar sebanyak tujuh kali. Pada tahun ini, agenda tahunan itu mengambil tema "Circular Economy for Central Java Sustainable Growth." Dalam acara tersebut, pemerintah daerah bakal menawarkan beragam proyek kepada calon investor yang hadir.