Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB Laporkan Darurat Karhutla di Pegunungan Pulau Jawa

Tingkat karhutla tertinggi tercatat di Provinsi Jawa Timur, diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Barat.
M Faisal Nur Ikhsan
M Faisal Nur Ikhsan - Bisnis.com
Selasa, 12 September 2023 | 19:47
EL NINO./www.vox.com
EL NINO./www.vox.com

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa Pulau Jawa telah mengalami lebih dari 60 hari tanpa hujan yang mengakibatkan kondisi kekeringan. Dalam satu minggu terakhir, analisis bencana masih menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tetap menjadi masalah utama.

 BNPB mengumumkan bahwa terdapat peningkatan yang mencolok dalam sejumlah titik,  jika dibandingkan dengan bulan Juni, Juli, dan Agustus, menandakan bahwa Indonesia sudah memasuki periode puncak musim kemarau. "Ada kabupaten kota yang menyampaikan tidak hujan lebih dari dua setengah sampai 3 bulan.” Jelas Abdul, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa (12/9/2023).

Menurut data BNPB pada 28 agustus-3 september terdapat 59 bencana, dominan bencana kebakaran hutan dan lahan dengan 43 kejadian atau sebesar 73 persen. Provinsi Jawa Timur mencatat tingkat karhutla yang paling tinggi, diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Secara historis, Jawa Timur dan Jawa Tengah memerlukan perhatian khusus karena kedua wilayah ini memiliki banyak lahan padang rumput dan Taman Nasional, yang menjadikan mereka memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan.

Abdul dalam disaster briefing menjelaskan bahwa pemerintah selama ini memberikan atensi pencegahan karhutla di enam provinsi seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. 

"Padahalnya sebenarnya di Jawa Barat ada 13 kabupaten atau kota yang sangat signifikan kekeringan, di Jawa Tengah lebih, setidaknya 18 kabupaten atau kota. Di Jawa Timur setidaknya 19 kabupaten atau kota yang terdampak kekeringan," jelas Abdul.

Selain di Jawa, Kalimantan Selatan juga tercatat mengalami lebih dari dua bulan tanpa hujan. Meskipun demikian, kondisinya masih dalam kendali yang baik, dan upaya pemadaman api dilakukan dengan cepat untuk mencegah dampaknya terhadap kualitas udara di negara-negara tetangga.

Pemerintah daerah setempat bersama-sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI-Polri telah melakukan upaya penanggulangan. Helikopter dan petugas darat dikerahkan untuk memadamkan api di wilayah terdampak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper