Bisnis.com, PATI — Garudafood menggelar lokakarya kreatif daur ulang limbah dan memperkenalkan konsep biokonversi maggot kepada masyarakat untuk mengolah sampah organik dan non-organik.
Kegiatan yang ditujukan untuk mendukung program pemerintah yakni Zero Waste Zero Emission tersebut dilakukan melalui kolaborasi dengan Karang Taruna Desa Sukobubuk Pati dan lebih dari 20 bank sampah di Pati, Jawa Tengah.
Augustinus Winardi, Business Unit Head Garudafood Pati, menjelaskan bahwa program tersebut telah dirintis sejak 2021 untuk mendukung penerapan gaya hidup berkelanjutan. Limbah organik berupa limbah sisa makanan rumah tangga, pasar, maupun kantin pabrik diolah menggunakan metode biokonversi maggot melalui program pembinaan Kampung Wirausaha Maggot Garudafood.
“Kami sangat mendukung semangat masyarakat desa yang kini mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan limbah sampah baik organik maupun anorganik,” ujarnya, Selasa (19/9/2023).
Berlokasi di Desa Sukobubuk, budidaya maggot ini telah beroperasi sejak 2021 dan sempat mengalami kendala akibat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat wabah COVID 19. Namun program ini kembali aktif dan hingga saat ini berhasil mengolah lebih dari 11 ton sampah organik.
Selain itu Augustinus menuturkan, Garudafood juga bermitra dengan aktivis lingkungan untuk mengaktifkan kembali lebih dari 20 komunitas bank sampah di Pati untuk menangani sampah non-organik, terutama plastik kemasan atau Multilayer Packaging (MLP). Kolaborasi antara pabrik Garudafood Pati dan komunitas bank sampah di Pati telah berhasil mengumpulkan lebih dari 6 ton sampah MLP.
Selain memberikan bimbingan dan dukungan, komunitas ini juga mengikuti workshop kreatifitas daur ulang plastik untuk menghasilkan produk-produk komersial seperti kotak tisu, drop-box, gantungan kunci, kursi, meja, dan lainnya dari bahan plastik daur ulang.
“Kolaborasi masyarakat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas kami akan membentuk rantai nilai pengelolaan sampah yang berkontribusi pada pengurangan sampah nasional dan pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca yang diinginkan pemerintah pusat,” tambah Augustinus.
Rifqi Suweno, anggota Karang Taruna Desa Sukobubuk, mengapresiasi Garudafood yang membantu mendirikan fasilitas rumah maggot, menyediakan pelatihan budidaya maggot, dan melakukan pendampingan secara rutin.
“Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mengelola sampah rumah tangga sehingga kini lingkungan desa kami menjadi lebih asri dan sehat,” ujarnya.