Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Baswedan Masuk Kandang Banteng, Begini Pesannya

Saat ditanya mengenai Jawa Tengah sebagai 'kandang banteng', Anies mengaku optimistis bahwa Jawa Tengah menjadi lahan subur untuk gagasan perubahan.
Bakal calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (4/11/2023)./Antara-Wahyu Prakoso.
Bakal calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (4/11/2023)./Antara-Wahyu Prakoso.

Bisnis.com, SOLO — Calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan optimistis bisa mendulang suara di Jawa Tengah, termasuk di Solo meskipun wilayah ini dikenal sebagai kandang banteng.

Optimisme itu disampaikan Anies seusai bertemu ribuan relawan Aliansi Masyarakat Madani di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, pada Sabtu (4/11/2023), dalam acara bertajuk Deklarasi dan Orasi Kebangsaan Anies dan Muhaimin (Amin).

“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada para relawan yang sudah bekerja selama waktu yang cukup panjang, dan kami memiliki optimistisme bahwa aspirasi untuk perubahan makin hari makin kuat, termasuk di Solo. Jadi tentu harus bekerja keras dan kami mengharapkan bahwa proses demokrasi ini berjalan baik di mana seluruh aparat benar-benar menunjukkan sikap netral,” terang dia kepada awak media setelah acara.

Ia menguraikan masyarakat harus memiliki kebebasan untuk mengungkapkan aspirasinya. Baik dalam bentuk pertemuan dan kegiatan tanpa ada intimidasi dan pelarangan. Selain itu, masyarakat bisa mengadakan aktivitas perkumpulan yang tanpa ada pembatasan.

“Dan di ujungnya nanti ketika melakukan kegiatan pemungutan suara, tanpa ada tekanan intimidasi dan suasana-suasana yang bebas,” tambah dia.

Saat ditanya awak media mengenai Jawa Tengah yang dikenal sebagai 'kandang banteng', Anies mengaku optimistis bahwa Jawa Tengah menjadi lahan subur untuk gagasan perubahan.

"Sebetulnya di kabupaten beda-beda, kalau datang di kabupaten ini yang menang mungkin PDIP, nanti datang kabupaten lain yang menang PKB, nanti datang ke kabupaten lain yang menang Partai Golkar. Jadi sebetulnya, kalau disebut sebagai wilayah total seakan-akan hanya satu partai, padahal tiap kabupaten beda-beda," jelasnya.

Ia mengaku adanya keinginan perubahan di Jawa Tengah tergambar dari pertanyaan sederhana yang ia lempar.

"Apakah kondisi pekerjaan hari ini baik? Apakah lapangan pekerjaan mudah? Apakah biaya hidup murah? Apakah pakan ternak murah? Apakah pupuk murah? Apakah pelayanan kesehatan mudah? Apakah biaya kesehatan murah? Kalau itu semua jawabnya tidak maka kami menawarkan perubahan," ujar dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos/Galih Aprilia Wibowo/Abu Nadzib
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper