Bisnis.com, SEMARANG - Kompleks Perumahan Dinar Indah, Tembalang, merupakan salah satu wilayah yang sering terdampak banjir.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan transisi darurat dengan merelokasi tempat tinggal warga sejumlah 30 KK di Perumahan Dinar Indah.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari lahan relokasi. Untuk lokasinya, Ita menjelaskan bahwa ada lahan di atas Perumahan Dinar Indah yang bisa digunakan, tetapi masih akan melihat status hukumnya karena lahan itu milik pengembang yang kabur.
“Nah, jadi kita cari untuk relokasi. Memang yang di atas itu ada tanah punya pengembang, tetapi dicari sudah tidak ada. Nah, ini kami lagi mencoba untuk apakah itu bisa dipakai gitu ya, kemudian nanti kita pengajuan ke BNPB,” jelas Ita di Lobby Kantor Walikota Semarang pada Jumat (22/3/2024).
Ita menambahkan bahwa Perumahan Dinar Indah ini memang berada di lahan yang tidak seharusnya dibangun perumahan, karena lokasinya sejajar dengan sungai Kali Pengkol, maka harus segera direlokasi.
“Karena Dinar Indah itu, pertama kan memang salah dalam pembangunannya. Bukan untuk pemukiman, sehingga tidak diperbolehkan di situ,” tambahnya.
Baca Juga
Ada pun Ita menegaskan bahwa pihaknya dengan BNPB akan menyediakan rumah tapak jejer karena warga Perumahan Dinar Indah menolak apabila direlokasikan ke rumah susun.
“Rumahnya tapak jejer ya, yang kaya di Tambakrejo gitu. Karena dari BNPB per unit. Kemarin sudah ditawarkan dari Kementerian PUPR rumah susun, tapi mereka nggak mau. Tapi alhamdulillah dari BNPB menawarkan,” ucapnya kepada wartawan.
Tak hanya Perumahan Dinar Indah, Ita mengatakan bahwa dirinya juga sempat menawarkan relokasi kepada masyarakat di Kelurahan Trimulyo, tetapi mereka menolak.
“Kemarin, kami juga meminta Trimulyo mau pindah atau nggak, ternyata dari camatnya nggak mau. Ternyata dari beberapa tahun lalu diminta pindah, ya nggak mau,” bebernya.
Kemudian untuk menindak lanjuti terkait relokasi Perumahan Dinar Indah, Ita beserta pihaknya akan melakukan rapat minggu depan.
“Jadi nanti kami rapatkan, kalau memang tidak ada lahan yang tadi, mungkin carikan ya yang di situ-situ, lah. Karena kalau hanya 30 KK itu kan nggak banyak. Nanti kita koordinasi dengan pengampunya, nanti kita coba rapatkan minggu depan. Kalau sudah oke, kita data by name by addres, sudah tinggal dikirim,” terangnya.