Bisnis.com, MAGELANG - Sebanyak 1.360 petani cabai di Kabupaten Magelang ambil bagian dalam Gerakan Petani Peduli Inflasi (GPPI). Petani yang tergabung dalam Koperasi Panca Arga Tani Gemilang tersebut ikut memastikan ketersediaan pasokan cabai di Jawa Tengah, khususnya menjelang masuknya periode musim kemarau dan perayaan Iduladha.
"Kami sebagai petani ingin mengambil peran, walaupun gerakan kami hanya 1.000 orang, ataupun 2.000 orang, tetapi dampaknya dapat kita rasakan baik itu di daerah maupun nasional," kata Agus Wibowo, Ketua Koperasi Panca Arga Tani Gemilang, dalam peresmian GPPI yang dilaksanakan di Kabupaten Magelang pada Rabu (5/6/2024).
Andi Muhammad Idil Fitri, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Kementerian Pertanian, menyebut dukungan petani cabai tersebut sangat dibutuhkan untuk memastikan pasokan serta stabilitas harga bahan pokok. Dalam hal ini, Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Magelang, punya peran penting lantaran menjadi salah satu sentra produksi cabai terbesar di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Pertanian ikut menyerahkan bantuan kepada petani cabai di Kabupaten Magelang dalam bentuk kawasan cabai kemitraan champion seluas 2.800 hektare (Ha). Bantuan juga diberikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk infrastruktur pendukung ketahanan pangan, yaitu green house, kepada petani cabai di wilayah Kabupaten Magelang.
Ndari Surjaningsih, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, menyebut bahwa bantuan tersebut diberikan untuk meringankan petani cabai di Jawa Tengah yang mesti menghadapi berbagai risiko. Mulai risiko kerusakan tanah, bibit palsu, hingga perubahan iklim yang berpotensi mengurangi kapasitas produksi.
"Semoga dengan adanya koperasi serta tata kelola yang lebih baik minat petani milenial untuk bercocok tanam cabai akan semakin meningkat," ucap Ndari.
Baca Juga
Lebih lanjut, Ndari menyebut bahwa gerakan tersebut merupakan wujud kolaborasi yang apik antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah dengan petani dan pemangku kebijakan lainnya.
"Ke depan, BI juga akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, baik di dalam kerangka TPID, tetapi juga dengan stakeholder di sektor riil termasuk dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dengan para petani. Sehingga diharapkan kita semua dapat menjaga pasokan dan harga yang stabil," jelasnya.