Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksportir Jawa Tengah Incar Pasar Benua Afrika

Peluang ekspor ke negara nontradisional seperti di kawasan Timur Tengah hingga Amerika Latin masih terbuka lebar untuk Jawa Tengah.
Ade Siti Muksodah, Ketua GPEI Jawa Tengah, saat membuka kegiatan pelatihan sekaligus sertifikasi eksportir pada Jumat (5/7/2024)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Ade Siti Muksodah, Ketua GPEI Jawa Tengah, saat membuka kegiatan pelatihan sekaligus sertifikasi eksportir pada Jumat (5/7/2024)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Eksportir asal Jawa Tengah melakukan penjajakan bisnis dengan mitra dagang di negara-negara nontradisional.

Ade Siti Muksodah, Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa peluang ekspor masih terbuka lebar di beberapa kawasan seperti Timur Tengah hingga Amerika Latin.

"Ada beberapa produk yang akan kami bawa. Kami merasa bangga karena beberapa buyer dari Eropa dan Timur Tengah memilih GPEI untuk bisa membawa produk Jawa Tengah ke sana," ungkap Ade saat membuka acara pelatihan & sertifikasi penyiapan dokumen ekspor pada Jumat (5/7/2024).

Acara tersebut diikuti oleh puluhan perusahaan ekspor sekaligus anggota GPEI Jawa Tengah. Selain meningkatkan kapasitas pelaku usaha, acara tersebut juga dilakukan sebagai upaya penjajakan perluasan pasar ekspor.

Peserta pelatihan dan sertifikasi bakal dibekali dengan pengetahuan mengenai persyaratan ekspor dan dokumen-dokumen yang perlu disiapkan sebelum melakukan ekspor. Selain itu, peserta juga dibekali dengan keterampilan pembukuan hingga pemasaran produk.

Adapun rangkaian kegiatan tersebut diselenggarakan pada 5-7 Juli 2024 di Kota Semarang."Ada 6 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang akan kami bawa ke Jordania dan sudah kami kurasi. Nantinya akan kami berikat semua fasilitas, tinggal membawa produk dan pendamping," jelas Ade.

Ade mengaku sulit untuk bisa membawa 6 pelaku UMKM asal Jawa Tengah ke pasar Timur Tengah. Pasalnya, eksportir Tanah Air mesti bersaing keras dengan eksportir asal Thailand, Vietnam, serta Malaysia yang juga tengah melakukan penjajakan serupa.

"Ini merupakan suatu peluang besar bagi kita, karena bisa membawa komoditas gula semut dan bumbu pasta. Ini dari Solo sudah 2 tahun kami pantau dan sekarang sudah 1,5 ton produksinya. Gula semut ini dari Banyumas, ada juga produk perhiasan dari Salatiga," jelas Ade.

Hardianto, General Manager Pelindo Tanjung Emas, memberikan dukungan atas kegiatan serta upaya GPEI Jawa Tengah untuk memperluas pasar ekspor ke negara nontradisional tersebut.  

"Harapan kami ekspor kita bisa naik, karena kita tahu hantaman perang Rusia-Ukraina, Israel-Palestina, sangat memukul kita. Tetapi dengan inisiatif yang dilakukan GPEI ini semoga kita bisa sama-sama mendorong ekspor Jawa Tengah," jelasnya.

Lebih lanjut, Hardianto berharap bahwa lewat kegiatan tersebut eksportir asal Jawa Tengah bisa ikut memanfaatkan berbagai fasiltias yang telah tersedia di Pelabuhan Tanjung Emas untuk mendukung kegiatan ekspor.

"Kami punya terminal yang lumayan megah, karena masih ada 50% kapasitas kami yang belum terpakai. Silakan dipakai Tanjung Emas ini," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper