Bisnis.com, SEMARANG - Pabrik sel surya dan modul surya terintegrasi, PT Trina Mas Agra Indonesia, menggelar soft launching fasilitas produksinya di Kawasan Industri Kendal (KIK) pada Rabu (30/10/2024). Pabrik yang bergerak pada sektor industri Energi Baru Terbarukan (EBT) itu merupakan kolaborasi Trina Solar Co Ltd, PT Dian Swasantika Sentosa Tbk. (DSSA) dari Sinarmas Group, PT PLN Indonesia Power Renewable, serta PT Agra Surya Energy.
"Hadirnya pabrik ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung program peningkatan energi terbarukan di Indonesia melalui penguatan rantai produksi panel surya dalam negeri," ucap Lokita Prasetya, Wakil Direktur Utama PT Trina Mas Agra Indonesia.
Di KIK, PT Trina Mas Agra Indonesia menanamkan investasi sebesar US$100 juta dengan kebutuhan 600 tenaga kerja. "Kami optimistis beroperasinya pabrik ini akan mendukung upaya bersama bangsa Indonesia menyediakan sumber energi yang bersih serta terbarukan," jelas Lokita.
Kapasitas produksi di pabrik itu diproyeksikan bisa menyentuh angka 1 Gigawatt peak per tahun. Adapun produk yang dihasilkan berupa panel surya fotovoltaik dengan efisiensi produksi sebesar 26%. Ke depan, dalam rentang 2-3 tahun ke depan, PT Trina Mas Agra Indonesia menargetkan penambahan kapasitas produksi hingga 3 Gigawatt peak.
Juliani Kusumaningrum, Head of Sales & Marketing KIK, menjelaskan bahwa kehadiran pabrikan sel dan modul surya terintegrasi itu kian melengkapi ekosistem EBT yang ada di kawasan industri tersebut. "Industri energi terbarukan, termasuk di antaranya industri pengolahan modul dan sel surya ini merupakan salah satu kegiatan utama yang ada di KIK," jelasnya.
Masuknya PT Trina Mas Agra Indonesia ke KIK juga secara otomatis membuka kesempatan bagi investor tersebut untuk menikmati berbagai fasilitas yang melekat pada kawasan industri berstatus Kawasan Ekonomi Khusus itu. "Mereka dapat menikmati fasilitas berupa Tax Holiday yaitu pengurangan pph badan 100% selama mulai dari 10 tahun," jelas Juliani.
Pada perkembangan lainnya, KIK telah memiliki 117 tenant yang terdiri dari berbagai jenis sektor industri. Tiga besar sektor industri di kawasan tersebut antara lain Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), elektronik, serta EBT.
Nilai investasi yang berhasil direalisasikan oleh kawasan industri milik PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) dan Sembcorp Ltd asal Singapura itu telah mencapai Rp87 triliun per Kuartal III/2024. Adapun penyerapan tenaga kerja pada periode tersebut diklaim telah menyentuh 52.814 orang.
Baca Juga