Bisnis.com, SEMARANG — PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) mengantisipasi risiko bencana akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Kabupaten Batang dan sekitarnya, termasuk di kawasan industri.
Tim Infrastruktur KITB telah melakukan pemantauan intensif dan menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna memastikan sistem drainase kawasan dapat berfungsi dengan optimal.
Aris Joko Susanto, Kepala Divisi Infrastructure KITB, mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memastikan jalur kereta api yang melintas di KITB tetap aman dan beroperasi dengan baik.
Selain itu, di dalam kawasan, KITB melakukan perbaikan lebih lanjut terhadap sayap inlet kolam retensi dan membangun kolam retensi kecil sebagai langkah untuk mengurangi tekanan air sebelum masuk ke kolam utama.
"Kami segera mengambil tindakan darurat dengan memperkuat tanggul menggunakan bronjong batu kali, melakukan perbaikan saluran U-ditch, serta membuat penyekatan saluran perimeter dengan sand bag dan jumbo bag untuk mengurangi laju aliran air," ujarnya dalam siaran pers, Senin (3/2/2025).
Aris menambahkan, KITB juga telah menyiapkan sejumlah strategi peningkatan infrastruktur secara jangka panjang, di antaranya adalah perkuatan struktur kolam retensi, peningkatan sistem drainase dan kapasitas saluran air, dan sistem pemantauan dan koordinasi berkelanjutan.
Sebagai informasi, salah satu dampak curah hujan deras yang mengguyur Kabupaten Batang khususnya KITB telah menyebabkan terjadinya luapan air dari kolam retensi di Kavling B03 Plabuhan-Krengseng, sehingga mengakibatkan kerusakan pada struktur inlet saluran penghubung menuju box culvert KAI.
Akibat tingginya tekanan air yang mengalir langsung ke tanggul, terjadi erosi pada pondasi sayap gorong-gorong yang menyebabkan limpasan air ke rel kereta api di KM 50+2. Dampaknya, sepanjang kurang lebih 50 meter talud jalur kereta roboh, sehingga rel tergenang dan mengharuskan kereta api yang melintas untuk mengurangi kecepatan.
