Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPMPTSP Jateng Gandeng KITB Jaring Investor di Zona Komersial

Pengembangan zona komersial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pekerja di tenant yang mulai beroperasi di KITB.
Stan KITB di Kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah.-Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Stan KITB di Kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah.-Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, SEMARANG - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) didukung oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah membuka layanan konsultasi bisnis terpadu.

Fasilitas itu adalah bentuk dukungan pemerintah daerah atas kehadiran KITB sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendukung peningkatan perekonomian di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Batang.

"Ini bagian dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan kemudahan kepada investor. Supaya di saat pengurusan izin, mereka bisa mendapat informasi tentang peluang investasi di KITB, khususnya pada zona komersial," ucap Idham Widya Wicaksono, Retail and Commercial Specialist KITB, Senin (24/2/2025).

Idham menjelaskan bahwa promosi zona komersial dilakukan untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan para pekerja di tenant-tenant yang mulai beroperasi.

Hingga kini, setidaknya ada 6.000 pekerja yang beraktivitas di kawasan industri tersebut dan diproyeksikan jumlahnya bakal tumbuh hingga mencapai 7.000 tenaga kerja pada akhir tahun 2025.

Jumlah pekerja yang terus meningkat tiap tahunnya mendorong kebutuhan atas barang dan jasa di Kawasan Industri Terpadu Batang.

Kehadiran KITB di Kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah diharapkan mampu menjaring pelaku usaha lokal di wilayah Jawa Tengah untuk bisa memanfaatkan peluang investasi di kawasan komersial.

"Karena kami tidak hanya fokus mengejar tenant dari investor asing, tetapi juga membuka peluang investasi ritel, komersial, pergudangan, sampai ke sektor akomodasi seperti hotel," jelas Idham.

Layanan yang mulai beroperasi pada awal Februari 2025 itu telah menarik minat pelaku usaha yang singgah dan mengurus perizinan di Kantor DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah.

Idham mengungkapkan, para pengunjung stan kebanyakan berasal dari Kota Semarang dan sekitarnya. Kebanyakan pengunjung bergerak pada sektor Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) dan menanyakan terkait peluang bisnis di KITB.

Idham berharap masyarakat Jawa Tengah dapat turut merasakan dampak positif dari arus investasi dan pengembangan KITB.

"Sehingga kehadiran KITB tidak hanya mendatangkan investasi tetapi juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Batang dan sekitarnya," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari, mengungkapkan bahwa realisasi investasi di Jawa Tengah sepanjang tahun 2024 mengalami pertumbuhan signifikan.

Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mengambil porsi terbesar dengan realisasi sebesar Rp35,37 triliun, dilanjutkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp33,30 triliun, serta realisasi investasi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sebesar Rp19 triliun.

"Ini capaian luar biasa, menunjukkan Jawa Tengah ini menjadi magnet investasi dan datanya menunjukkan kenaikan signifikan, lebih dari 50% untuk proyek investasinya. Kemudian, serapan tenaga kerjanya juga tertinggi jika dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa," ucap Sakina pada pekan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper