Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAD Jogja dari Sektor Pajak Capai Rp1,440 Triliun

Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Derah Istimewa Yogyakarta mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) DIY dari sektor pajak selama 2016 mencapai Rp1,440 triliun.

Bisnis.com, YOGYAKARTA--Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Derah Istimewa Yogyakarta mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) DIY dari sektor pajak selama 2016 mencapai Rp1,440 triliun.

Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset DIY Bambang Wisnu Handoyo mengatakan capaian PAD dari sektor pajak tersebut mencapai 101 persen dari target sebesar Rp1,424 triliun.

"Penyokong terbesar masih dari sektor pajak kendaraan mencapai hampir 90%," kata Bambang, Rabu (11/1/2017).

Bambang mengatakan dengan tingginya pendapatan dari sektor pajak tersebut realisasi pendapatan asli daerah (PAD) DIY selama 2016 dapat terealisasi Rp1,673 triliun.

Ia mengatakan pajak dari sektor kendaraan berkontribusi Rp1,2 triliun. Angka itu diperoleh dari capaian pajak kendaraan bermotor Rp600 miliar, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Rp428 miliar, serta Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Rp221 miliar.

Setelah pajak dari sektor kendaraan, kontribusi dari sektor pajak terbesar lainnya adalah dari pajak rokok yang selama 2016 terealisasi Rp189,6 miliar.

Bambang berharap selain dari sektor pajak, hasil pengelolaan sejumlah perusahaan atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DIY dapat berkontribusi signifikan pada 2017.

Sejumlah perusahaan yang dimaksud Bambang adalah PT Anindya Mitra Internasional (PT AMI), PD Taru Martani, serta PD Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Ia mencontohkan PT AMI, selain sebagai operator bus TransJogja, melalui unit usaha tambangnya berpeluang mengembangkan hasil olahan lanjutan dari produksi bahan-bahan galian terutama batu kapur (calcium carbonat) selain sebagai bahan konstruksi juga sebagai bahan bakar alternatif.

"Untuk 2017 saya memang ingin konsentrasi membesarkan BUMD. Misalnya PT AMI dari divisi tambangnya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper