Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nelayan Pemburu Ikan Teri Minta Kepastian Hukum Jaring

Nelayan yang memerlukan kepastian hukum atas penggunaan alat purse sein mini untuk ikan teri atau mereka menyebutnya persein waring.

Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah persoalan cantrang yang mengundang banyak polemik, ternyata ada nelayan yang memerlukan kepastian hukum atas penggunaan alat purse sein mini untuk ikan teri atau mereka menyebutnya persein waring.

Karena teri merupakan ikan yang jika dewasapun tetap berukuran kecil paling besar sekitar satu jari kelingking maka mata jaring yang digunakan juga kecil yaitu 1 per 8 inci.

Ini yang menjadi alasan ada yang menuding sebagai alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, padahal 95 persen hasil tangkapan mereka adalah ikan teri.

Pengguna alat ini tersebar sepanjang pantai utara Jawa mulai Indramayu sampai Jepara. Dengan bobot kapal antara 5 sampai 15 gross ton (GT), jumlah kapal setiap tahun mengalami peningkatan, sebagian merupakan nelayan yang beralih dari alat tangkap cantrang.

Sebagai contoh, jumlah perahu nelayan penangkap ikan teri di Pulo Lampes, Kabupaten Brebes empat tahun lalu hanya 65 kapal kemudian tahun 2017 bertambah hampir dua kali lipat menjadi 120 kapal. Banyak ABK dari kapal cantrang dan arad yang beralih menjadi ABK pursein waring.

Minat membuat kapal penangkap teri semakin bertambah karena cukup berlayar selama setengah hari. Mereka berangkat dini hari sekitar pukul 03.00 dan kembali pukul 14.00.

Rata-rata satu kapal mendapatkan ikan 600 kg hingga 1 ton ikan teri, sementara 5 persen sisanya merupakan jenis ikan lain seperti ikan kembung. Rata-rata anak buah kapal mendapatkan penghasilan Rp100 ribu sampai Rp250 ribu per hari tergantung banyaknya hasil tangkapan.

Wajar, jika kehidupan masyarakat di Desa Pulo Gading, kabupaten Brebes yang menjadi mayoritas nelayan penangkap ikan teri ini makin hari makin sejahtera apalagi harga ikan teri sejak awal tahun 2017 relatif stabil antara Rp10.000 sampai Rp12.500 per kilogram. Perputaran uang di TPI Pulo Lampes setiap hari mencapai Rp1,5 miiar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper