Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh pemerintah Amerika Serikat merupakan tantangan bagi industri dalam negeri.
Ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/3/2018), Darmin mengatakan dampak dari pengenaan bea masuk tersebut akan dirasakan oleh dunia.
Mantan gubernur Bank Indonesia itu mengatakan bahwa China dan Jerman yang tadinya mengekspor baja banyak ke Amerika Serikat pasti akan mencari pasar lain.
"Buat industri baja kita ya itu berarti tantangan dan saingan. Tetapi bagi konsumen belum tentu, mereka senang saja kalau harganya turun," kata Darmin.
Mengenai respons dan langkah yang akan diambil pemerintah, Darmin mengatakan pihaknya masih akan berunding dengan Kementerian Perindustrian.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memastikan akan menerapkan tarif impor baja sebesar 25 persen dan aluminium sebesar 10 persen untuk melindungi industri dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (6/3), mengingatkan potensi terjadinya perang dagang apabila pemerintah AS jadi menerapkan tarif pada impor baja dan aluminium.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan seluruh dunia sedang menantikan kepastian dari rencana yang juga berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.
"Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Presiden Trump dengan kongres dan senat," ucap Sri Mulyani.