Bisnis.com, SOLO—Perum Bulog Subdivre III Surakarta, Jawa Tengah, tetap menyalurkan beras pada kegiatan operasi pasar hingga akhir bulan Maret 2018 meski permintaan dari konsumen mulai turun.
"Sampai akhir bulan Maret ini kami masih menyediakan stok sekitar 4-5 ton," kata Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Titov Agus Sabelia di Solo, Kamis (22/3/2018).
Ia mengatakan untuk realisasi penyaluran beras kualitas medium tersebut dari awal tahun hingga saat ini sekitar 70 ton. Bahkan, pada pengiriman terakhir ke para pedagang yang menjadi mitra Bulog dalam kegiatan OP tersebut masing-masing hanya 360 kg.
Menurut dia, penurunan permintaan beras Bulog terjadi karena volume panen beras yang mulai meningkat sehingga harga beras di pasaran juga mengalami penurunan.
Sebelumnya, dari hasil sidak pasar yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta belum lama ini, diketahui harga beras untuk semua jenis mengalami penurunan Rp1.000/kg.
Sekretaris TPID Kota Surakarta Bandoe Widiarto mengatakan untuk beras premium jika sebelumnya harganya Rp14.000/kg turun menjadi Rp13.000/kg, sedangkan beras kualitas medium dari Rp12.000/kg menjadi Rp11.000/kg.
Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Legi Ali Wiyono mengatakan sejak beberapa hari yang lalu volume permintaan beras dari Bulog oleh konsumen mengalami penurunan.
"Penurunan ini terjadi karena selisih harga antara beras Bulog dengan beras pasaran yang tidak terlalu besar, konsumen lebih memilih beras medium pasaran," katanya.
Ia mengatakan jika sebelumnya beras dari Bulog sebanyak 15 sak bisa habis dalam waktu tiga hari saat ini sudah mulai sulit.
"Saya dikirim dari Bulog sebanyak 25 sak sejak tanggal 5 Maret dan saat ini masih sisa banyak," katanya.