Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Keyakinan Konsumen di Jateng Kembali Turun

Indeks keyakinan konsumen (IKK) Jawa Tengah pada Maret kembali mengalami penurunan sejak awal tahun ini. Hal ini dipicu oleh siklus yang biasa terjadi di awal tahun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG—Indeks keyakinan konsumen (IKK) Jawa Tengah pada Maret kembali mengalami penurunan sejak awal tahun ini. Hal ini dipicu oleh siklus yang biasa terjadi di awal tahun.

Seperti diketahui, IKK Maret 2018 mencapai 125,62. Capaian tersebut turun 1,80 poin dari Februari yang mencapai 127,42. Kendati mengalami penurunan, IKK bulan lalu masih berada di level optimis karena di atas 100.

“Kondisi itu lebih karena tren pada awal tahun yang biasanya berjalan melemah selama tiga bulan awal. Selanjutnya, indeks biasanya akan bergerak naik kembali,” kata Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateg Rahmat Dwisaputra, Senin (9/4).

Adapun, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Hamid Ponco Wibowo mengatakan, optimisme konsumen berasal dari adanya kenaikan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan peningkatan konsumsi,

Adapun, indeks kondisi ekonomi (IKE) Maret 2018 terekam mengalami kenaikan sebesar 0,57 poin ke level 118,53 dari bulan sebelumnya. Sementara itu indeks ekspektasi konsumen (IEK) juga berada pada level optimis yang tercatat sebesar 132,71 atau lebih rendah 4,17 poin dibandingkan Februari 2018.

Di sisi lain, lanjut Hamid, masyarakat Jateng juga meyakini bahwa kondisi ekonomi pada enam bulan ke depan akan terus membaik. Hal itu, beberapa di antaranya didorong oleh keyakinan akan adanya peningkatan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan peningkatan kegiatan usaha.

Konsumen juga memperkirakan adanya tekanan kenaikan harga pada Juni 2018 yang mengalami peningkatan. Hal itu tampak dari indeks ekspektasi harga (IEH) selama tiga bulan mendatang atau hingga Juni 2018, yang tercatat lebih tinggi 5,15 poin menjadi 186,57.

“Sementara itu, pelemahan tekanan kenaikan harga diperkirakan akan terjadi pada September 2018,” kata Hamid dalam keterangan resminya, Senin (9/4)

Kondisi tersebut, lajutnya, terindikasi dari IEH dalam enam bulan mendatang atau hingga September 2018 yang lebih rendah 10,62 poin menjadi 169,83.

Sementara itu untuk akses ke perbankan, pada Maret 2018 masyarakat masih optimis akan adanya peningkatan jumlah tabungan pada 6 bulan mendatang. Keyakinan tersebut tampak dari indeks ekspektasi jumlah tabungan sebesar 122,92.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper