Bisnis.com, SEMARANG—Tingkat partisipasi angkatan kerja Provinsi Jawa Tengah tercatat mengalami penurunan pada Februari 2018 secara year on year.
Badan Pusat Statistik Jateng dalam keterangan resminya menyebutkan, TPAK pada Februari 2018 tercatat sebesar 69,58%, naik 0,47% poin dibanding semester lalu. Namun apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tercatat turun sebesar 0,62%.
“Berdasarkan survei kami, banyak penduduk keluar dari partisipasinya sebagai angkatan kerja dengan alasan mengurus rumah tangga terutama penduduk perempuan,” ujar Kepala BPS Jateng Margo Yuwono, Senin (7/5/2018).
Survei tersebut pun tercermin dari TPAK berdasarkan jenis kelamin. Tercatat pada Februari 2018, TPAK laki-laki sebesar 82,53% sementara perempuan hanya 57,12 %.
Apabila dibandingkan dengan kondisi setahun lalu TPAK laki-laki mengalami kenaikan sebesar 1,72%, sementara TPAK perempuan turun sebesar 2,87%. Seperti diketahui, penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.
Di sisi lain jumlah angkatan kerja di Jateng secara keseluruhan pada Februari 2018 mencapai 18,23 juta orang atau naik 224.000 orang dibanding Agustus 2017 dan naik 35.000 orang dibanding Februari 2017.
Baca Juga
Sementara itu, penduduk yang bekerja pada Februari 2018 sebanyak 17,46 juta orang, naik 276.000 orang dibanding semester lalu dan bertambah 20.000 orang dibanding Februari tahun lalu.
Adapun jumlah pengangguran sebanyak 0,77 juta orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 53.000 orang dibanding semester lalu dan bertambah sebanyak 16.000 orang dibanding setahun yang lalu.