Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Koperasi dan UMKM Jateng saat ini sedang mengenjot para pelaku UKM untuk membuat branding terhadap produk buatan mereka. Hal tersebut bertujuan agar produk buatan UKM Jateng tidak ditiru oleh orang lain.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati mengatakan, hari ini pihaknya melatih 120 perwakilan UKM dari 35 kabupaten/kota. Sebab, masih banyak pelaku UKM di Jateng yang belum membranding produk buatan mereka.
"Kami hari ini melatih para pelaku UKM melakukan branding, serta memberi arahan kepada pelaku UKM untuk berani keluar dan memasarkan produk mereka. Bukan hanya itu kami juga memberikan pelatihan kepada UKM agar bisa melayani konsumen dengan baik," kata Ema Selasa (8/5/2018).
Dikatakan Ema menurut data BPS ada 5 juta pelaku UKM yang ada di Jateng. Namun, baru 115.000 UKM yang baru terdaftar di Dinkop dan UMKM. Sementara untuk anggaran tahun ini Pemprov Jateng mengucurkan Rp56 miliar yang dibagi oleh 9 SKPD.
Ema meminta, para pelaku UKM untuk lebih kreatif dan berani melakukan inovasi agar produk buatannya semakin dikenal masyarakat luas, tak lupa branding dan nama merk yang menarik juga menjadi daya tarik tersendiri dalam memasarkan produk.
"Pelaku UKM harus lebih sering melakukan inovasi agar produk buatan mereka dapat segera dikenal luas masyarakat. Dan anggaran yang cukup besar untuk pengembangan UKM harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku UKM," ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Dinkop juga akan melakukan pendampingan terhadap tiap kabupaten untuk pengembangan UKM. Namun, hal tersebut belum bisa terlaksana dengan maksimal karena keterbatasan anggaran.
Menurut Ema baru ada 6 kabupaten yang dilakukan pendampingan para pelaku UKM. Ketujuh kabupaten tersebut yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen, Solo, Sukoharjo dan Purbalingga.
"Tahun depan kami targetkan 35 kabupaten/kota sudah ada pendampingan mengenai UKM, dengan meratanya pendampingan ditiap kabupaten akan semakin memajukan UKM serta menatanya lebih baik," katanya.