Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Inginkan Kereta Bandara Di Semarang

Guna meningkatkan konektivitas antarmoda transportasi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana membangun kereta bandara terintegrasi di Kota Semarang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri rapat kerja dengan komisi V DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7)./ANTARA-M Agung Rajasa
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri rapat kerja dengan komisi V DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, SEMARANG—Guna meningkatkan konektivitas antarmoda transportasi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana membangun kereta bandara terintegrasi di Kota Semarang.

Dalam paparannya di Dialog Nasional Indonesia Maju di Semarang, Rabu (16/5/2018), Budi menginginkan adanya moda transportasi penghubung antara bandara dengan stasiun kereta api lokal. Dia berharap Semarang dapat mencontoh kereta bandara yang sudah ada di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Kuala Namu, Medan.

“Nanti, kereta bandara ini bisa menghubungkan bandara dengan stasiun kereta api di Semarang, baik untuk penumpang maupun barang. Harapannya mobilitas menjadi meningkat,” katanya, Kamis (16/5/2018).

Dia pun mengajak Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan rencana tersebut. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan kapan rencana tersebut akan mulai dibahas untuk dieksekusi.

Adapun, di Provinsi Jawa Tengah  sendiri, kereta bandara telah dibangun dan akan dioperasikan untuk Bandara Adi Soemarmo, Surakarta. Kereta tersebut akan  menghubungkan Adi Soemarmo dengan  Bandara Adi Sucipto di DIY.

Proyek tersebut saat ini sedang dalam tahap finalisasi dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada Desember 2018 atau paling lambat awal 2019. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri menyebutka, saat ini pembangunan fasilitas stasiun kereta bandara yang berada di Bandara Adi Soemarmo telah selesai 46%.

Di sisi lain, proses pembangunan lintasan yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan bandara Adi Soemarmo  tersebut, saat ini baru mencapai 2%-5% dari panjang keseluruhan jalur 13,5 Km. Salah satu kendala yang dihadapi terkait proyek infrastruktur tersebut adalah proses pembebasan lahan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Solo FX Rudyatmo berujar bahwa proses pembebasan lahan di wilayahnya telah mencapai 50%. Kendati masih cukup banyak pihak yang menolak proses pembebasan lahan tersebut, dia mengklaim bahwa perolehan lahan telah mencapai 70%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper