Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penataan Kawasan Wisata Kota Lama Semarang Ditarget Rampung Tahun Ini

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penataan kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah dapat rampung pada akhir 2018.
Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7)./ANTARA-R. Rekotomo
Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7)./ANTARA-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penataan kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah dapat rampung pada akhir 2018.

Penataan Kota Lama Semarang dilakukan sejak 2017 dengan total anggaran Rp156 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan penataan tersebut akan meningkatkan aktivitas pertumbuhan ekonomi di kota itu, salah satunya melalui wisata.

"Penataan dilakukan agar kawasan lebih tertata, nyaman dan bisa menjadi tujuan wisata. Selama ini, wisatawan yang datang ke Semarang lebih banyak memilih berkunjung ke wisata Candi Borobudur atau Pulau Karimunjawa,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/5/2018).

Kawasan Kota Lama Semarang dikenal memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa. Dulunya, kawasan ini pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat kegiatan perekonomian pada masa Hindia Belanda.

Penataan kawasan nantinya juga akan mencakup penataan prasarana dan sarana kawasan.

"Seperti utilitas saluran PDAM, kabel telepon dan listrik yang tidak tertata akan dibuat rapi melalui pemasangan Box Utility,” ungkap Basuki.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memberikan fasilitas tambahan di seputar kawasan Kota Lama Semarang seperti tempat duduk panjang, tempat sampah, juga lampu penerangan jalan utama  dan trotoar.

Penataan lainnya meliputi pekerjaan jalan, perbaikadua drainase, halte hingga 2 kolam retensi Berok dan Bubakan yang akan dipompa serta dialirkan menuju Kali Semarang.

“Kami tata dan kembangkan kawasan Kota Lama Semarang. Nantinya, akan menjadi kawasan wisata yang bermanfaat seperti kegiatan Car Free Day, kuliner, maupun event berbasis budaya,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper