Bisnis.com, KISMANTORO—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapati temuan 0 persen kandungan yodium di Kecamatan Kismantoro.
Kondisi ini mengakibatkan tingginya kasus gangguan kesehatan akibat kekurangan yodium (GAKY) di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu.
Temuan soal nol persen kadar yodium ini didapat dari hasil penelitian sampel yang diambil pada 31 Mei lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri, Adhi Dharma, mengatakan data terbaru menunjukkan angka GAKY di Wonogiri mencapai 1.308 penderita gondok dan 191 penderita kretin. Dari jumlah itu, 316 penderita gondok dan kretin berada di Kecamatan Kismantoro.
“Info yang didapat sebelumnya penderita GAKY hanya di Kismantoro, ternyata menyebar di 25 kecamatan, dengan angka tertinggi memang di Kismantoro. Makanya, sampel air diambil dari sana. Kasus GAKY mayoritas diderita pada warga yang berumur di atas 50an tahun, namun pembaruannya sampai saat ini ada penderita anak umur tujuh tahun,” katanya ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jumat (29/6/2018).
Guna menangani persoalan tersebut, Pemkab Wonogiri berupaya mengambil solusi jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk jangka pendeknya, pemerintah membuka layanan operasi gratis bagi. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, dilakukan perbaikan sanitasi, sehingga air yang menjadi sumber hidup masyarakat memiliki kandungan yodium yang cukup.
“Sampel garam yang diambil Kemenkes masih cukup baik, meski sekadar garam gosrok tradisional. Permasalahannya ada pada air,” imbuh Adhi.
Saat ini jumlah penderita GAKY yang telah dinyatakan layak operasi mencapai 706 orang. Sisanya, penderita tak bisa melanjutkan ke tahapan operasi karena berbagai faktor. Mereka diketahui penyakit ganas seperti kanker, hamil, wanita usia subur, masih di bawah umur, dan kepasrahan dari pihak keluarga. Di samping itu, ada pula yang tak perlu menjalani operasi lantaran level penyakitnya masih belum membesar sehingga dapat disembuhkan dengan berobat jalan.