Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang mengenjot pemberdayaan Desa Migran Produktif (Desmigratif).
Langkah ini diambil untuk pemberdayaan kepada desa yang sebagian besar penduduknya jadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mandiri.
Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng Wika Bintang mengatakan, Desmigratif adalah upaya dari pemerintah membendung penduduk agar tidak menjadi TKI dengan memberikan keterampilan khusus di daerah mereka masing-masing.
"Desmigratif dibuat agar suatu kelompok masyarakat pada sebuah desa dapat mandiri secara ekonomi dengan pemberdayaan potensi yang ada. Dengan begitu desa bisa lebih mandiri secara otomatis maka jumlah warga yang menjadi TKI bisa berkurang," kata Wika Kamis (16/8/2018).
Wika menuturkan, dari catatan Disnakertrans ada 8 Desmigratif yang sudah mandiri secara ekonomi dan pengelolaan potensi desa. 8 desa tersebut tersebar ke di beberapa kabupaten yakni Batang, Kendal, Wonosobo, Demak Cilacap dan Banyumas.
Dia menambahkan, 8 Desmigratif tersebut diawasi dan mendapatkan pendampingan langsung dari Pemprov Jateng. Namun, saat ini sudah ada beberapa Desmigratif mandiri yang dikelola oleh kelompok masyarakat.
"Saat ini banyak kelompok masyarakat yang mengelola Desmigratif secara mandiri. Ini kami rasa baik dan harus ditingkatkan agar sebuah desa bisa terangkat perekonomian," ujarnya.
Dikatakan Wika Desmigratif juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk memasarkan produk buatannya melalui toko online.
Menurutnya, dengan bekerjasama dengan Kemenkominfo maka pemasaran produk Desmigratif dapat makin luas.
"Kemenkominfo mendukung penuh adanya Desmigratif. Dengan kemandirian sebuah desa maka perekonomian masyarakat terangkat dan pemasaran dapat dibantu oleh Kemenkominfo sehingga bisa mendongkrak pendapatan masyarakat," katanya.