Bisnis.com, SEMARANG - Pembangunan proyek rel kereta api Kedungjati-Tuntang yang sempat terhenti akan kembali dilanjutkan pada tahun 2019 nanti.
Pejabat Humas Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jawa Bagian Tengah, Eko Budi Santoso, menyebutkan pihak saat ini tengah melakukan proses redesign terhadap proyek pembangunan rel sepanjang 30 kilometer (Km) tersebut.
"Proses review desainnya saat ini sudah berjalan. Kalau tidak ada halangan, tahun depan sudah bisa dikerjakan," ujar Eko saat dihubungi JIBI, Selasa (16/10/2018).
Proyek rel kereta api yang menghubungkan Stasiun Kedungjati, Grobogan, dengan Stasiun Tuntang, Kabupaten Semarang ini sebenarnya sempat dikerjakan pada 2014 lalu. Akan tetapi, proyek itu terhenti dan mangkrak pada 2015 lalu.
Namun, wacana DPRD Jateng yang menolak pembangunan tol Bawen-Jogja dan memprioritaskan pengembangan transportasi massal, salah satunya melalui kereta api, membuat proyek itu kembali dijalankan.
Eko menyebut wacana menghubungkan Semarang dengan Jogja sebenarnya sudah ada. Namun, saat ini program tersebut masih dalam proses peninjauan. Peninjauan untuk saat ini baru dilakukan di jalur Jogja hingga ke Magelang.
"Untuk rel Jogja-Magelang sampai saat ini baru tahap peninjauan trase. Kalau jalur yang lama sepertinya sudah tidak bisa diaktifkan karena sudah digunakan permukiman," ujar Eko.
Terpisah, pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, mendukung wacana DPRD Jateng yang ingin mengembangkan transportasi massa, kereta api, dibanding membangun tol Jogja-Bawen.
Ia menilai pembangunan rel Semarang-Jogja memberi dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya, lahan pertanian tidak tergerus sehingga lumbung pangan di Jateng tak berkurang.
"Informasi yang saya peroleh, proyek rel Semarang-Jogja sudah masuk dalam daftar proyek strategis nasional [PSN] Kemenhub. Proyek ini ditarget selesai 2024. Jadi 2024, Semarang-Jogja sudah terhubung dengan kereta api," ujar Djoko.
