Bisnis.com, SEMARANG – Hingga kuartal III/2018, omzet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Provinsi Jawa Tengah telah mencapai Rp52,86 triliun.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, terjadi peningkatan Rp3,62 triliun dari omzet per akhir 2017 senilai Rp49,24 triliun.
Adapun peningkatan omzet tersebut terus terjadi seiring dengan tumbuhnya jumlah UMKM binaan Jateng yang telah mencapai 140.868 unit.
Berbanding lurus dengan omzet, aset UMKM binaan tersebut juga mengalami peningkatan dari Rp26,24 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp28,28 triliun di akhir kuartal III/2018.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdapat 987.923 orang pada akhir kuartal III/2018. Jumlah tersebut meningkat dari posisi pada akhir 2017 sebanyak 918.455 orang.
Sektor perdagangan menyumbang UMKM terbanyak dengan mencapai 51.960 unit. Menyusul di belakangnya bidang produksi nonpertanian sebanyak 48.368 unit, bidang pertanian 23.492 unit, dan bidang jasa 17.048 unit.
Baca Juga
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan beberapa produk hasil UMKM seperti makanan, furnitur, hingga tekstil memiliki potensi yang besar untuk diekspor. Namun, realisasinya masih belum besar.
Pihaknya pun akan terus melakukan pendampingan, khususnya dari segi pemasaran agar produk-produk berorientasi ekspor tersebut bisa dipasarkan di luar negeri.
"Potensinya banyak banget kita itu, tapi memang belum banyak yang kapasitasnya sudah ke sana [ekspor]" katanya kepada Bisnis, Selasa (23/10/2018).