Bisnis.com, SEMARANG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji kemungkinan sinergi antara bank syariah dengan konvensional dalam pasar uang yang sama.
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa mengatakan pihaknya mendorong bank syariah untuk mengembangkan produk-produk baru. Hal tersebut untuk memenuhi masyarakat yang semakin luas dan beragam.
Salah satunya adalah pasar uang syariah. Menurutnya, pasar uang syariah bisa memicu bank-bank non-konvensional tersebut agar lebih likuid.
Terkait hal tersebut, dia mengungkapkan pihaknya tengah mengkaji kemungkinan adanya sinergi dengan bank konvensional.
"Kita mengkaji antar bank syariah dengan bank konvensional dimungkinkan ada interaksi atau sinergi dan bisa masuk ke pasar uang yang sama, sehingga bisa saling membantu. Tapi, ini kan harus dicari caranya karena rambu-rambunya beda," ujarnya saat membuka seminar keuangan syariah di kantor OJK Regional 3 Jateng dan DIY, Kamis (22/11/2018).
Dia mengungkapkan pihak OJK tengah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait kemungkinan tersebut, termasuk dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia berharap sinergi yang terbentuk bisa turut mendorong perkembangan jasa keuangan syariah di Indonesia, khususnya di Jateng dan DIY.
Adapun tingkat literasi maupun inklusi keuangan syariah di Jateng dan DIY masih relatif rendah. Aman mengungkapkan berdasarkan hasil survey literasi yang dilakukan OJK pada 2016, indeks literasi keuangan syariah baru mencapai 8,11% dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 11,06%.
Sementara indeks literasi keuangan konvensional mencapai 29,66% dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,82%.