Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengingatkan pelaku industri besar agar tidak berdiri sendiri. Mereka diharapkan tetap melibatkan masyarakat sekitar dalam usahanya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan, apa yang dilakukan perusahaan Yamaha di Jepang patut dijadikan contoh. Mereka memproduksi kendaraan, namun untuk suku cadang, diproduksi masyarakat sekitar.
“Perusahaan tidak boleh berdiri sendiri, harus melibatkan sekeliling. Sritex, kemudian perusahaan-perusahaan tekstil di Pekalongan, sudah melibatkan masyarakat sekitar,” kata pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, Kamis (24/1/2019).
Upaya mempercepat industri 4.0, menurutnya juga harus dilakukan karena saat ini, teknologi terus bersaing. Perdagangan ekspor impor pun bisa dimulai ketika sumber daya manusia (SDM) memahami teknologi 4.0. Harapannya, produk-produk Jateng dikenal tidak hanya di luar Jateng, tetapi juga mancanegara.
“SNI juga penting, karena untuk menunjukkan produk kita berkualitas, ora gampang lopek. Sehingga, daya jual akan tumbuh. Pemerintah juga mempermudah perizinan, tetapi, kualitas harus dijaga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Arif Sambodo menambahkan, saat ini keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan sektor industri dan perdagangan perlu ditingkatkan guna mengejar tatget pencapaian pembangunan daerah.
Caranya, kata Arif, dengan mengidentifikasi isu-isu strategis dalam pembinaan dan pembangunan industri dan perdagangan yang terjadi di kabupaten/kota, dalam kerangka pembangunan ekonomi Jawa Tengah. Selain itu, pihaknya berharap, terwujudnya data dan informasi yang akurat dan aktual, sebagai bahan pengambilan kebijakan dan strategi pembangunan.