Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan tidak ada penggusuran di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Tegal.
Ganjar menegaskan akan bertanggungjawab penuh bahwa sekolah yang sudah berdiri sejak 1958 itu tidak terganggu dengan permasalahan yang kini dihadapi, yakni terkait sengketa kepemilikan aset dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Hal itu disampaikan Ganjar saat menemui perwakilan Ikatan Alumni SMAN 1 Tegal (Ikasma) di ruang kerja Gubernur Jateng, Senin (28/1/2019). Di hadapan para alumni, Ganjar menegaskan bahwa sengketa aset dengan PT KAI tidak akan mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah itu.
"Saya bertanggungjawab penuh atas persoalan ini. Para alumni, siswa, guru dan orang tua murid tidak usah khawatir, saya pastikan kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Tegal tetap berjalan," kata Ganjar dalam keterangan resminya.
Dalam pertemuan itu, para alumni menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa SMAN 1 Tegal akan digusur oleh PT KAI. Hal itu setelah PT KAI memenangkan gugatan atas hak kepemilikan aset di lokasi tersebut.
Awalnya, PT KAI mengajukan gugatan atas penerbitan sertifikat hak pakai sekolah tersebut ke PTUN Semarang pada 2017 lalu. Dari gugatan itu, PT KAI menang.
Baca Juga
Kemudian diajukan banding dan kasasi yang tetap dimenangkan oleh PT KAI. Atas kemenangan itu, aset sekolah seluas 6.890 meter persegi tersebut sah milik PT KAI.
"Para alumni resah takut sekolahnya digusur. Saya pastikan tidak (digusur), saya bertanggungjawab penuh," tegas Ganjar.
Beberapa skenario lanjut dia telah disiapkan untuk mengatasi persoalan tersebut. Diantaranya akan bertemu dengan direksi PT KAI dan berusaha meminta aset tersebut untuk tetap digunakan sebagai sekolah.
"Atau skenario lain apakah asetnya kita beli, atau meminta untuk hak pakai. Tapi prinsipnya, kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Tegal harus tetap berjalan dan saya memastikan itu," terangnya.
Kasus SMAN 1 Tegal itu lanjut Ganjar harus menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Tengah khususnya SMA/SMK dan SLB untuk memperhatikan soal aset. Bahwa penyerahan aset lanjut Politisi PDI Perjuangan itu harus dilakukan secara lengkap dan benar.
"Ini jadi pembelajaran bagi semuanya, Kepala Sekolah saya minta untuk segera melakukan penyerahan aset secara benar dan baik, sehingga nantinya permasalahan semacam ini tidak terjadi lagi," katanya.
Sementara itu, salah satu alumni SMAN 1 Tegal, Suparmo Ali mengaku senang dengan kepastian bahwa Ganjar memastikan sekolah tempatnya belajar dulu akan tetap bertahan.
"Saya senang dengan jawaban bapak Gubernur yang memastikan kegiatan belajar mengajar di sekolah kami tetap berjalan. Bagaimanapun, sekolah itu harus tetap berdiri karena memiliki nilai sejarah tinggi. Sudah banyak lulusan SMAN 1 Tegal yang menjadi tokoh nasional dan orang sukses di Indonesia," katanya