Bisnis.com, SOLO – Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kelurahan Sudiroprajan berencana untuk melanjutkan wisata perahu di Kali Pepe menjadi objek wisata reguler. Evaluasi beberapa aspek menjadi pertimbangan sebelum rencana tersebut direalisasikan.
Adanya rencana diteruskannya Perahu wisata di Kali Pepe diungkapkan oleh koordinator wisata perahu Pokdarwis Kelurahan Sudiroprajan YF Lily Yuanita.
Dia mengatakan bahwa memang ada rencana untuk membuat perahu wisata menjadi objek wisata reguler di Kelurahan Sudiroprajan. Meskipun begitu, evaluasi untuk perbaikan beberapa aspek harus diperhatikan sebelum rencana tersebut direalisasikan.
“Iya benar [rencana membuat reguler] hanya saja nanti setelah ada evaluasi dan masih ada rencana-rencana kegiatan yang akan diadakan Pokdarwis Sudiro. Untuk sementara nanti malam [10/2] terakhir,” terangnya.
Beberapa evaluasi tersebut menurutnya meliputi kondisi air sungai yang harus diperhatikan. Hal tersebut lantaran lokasi geografis yang berada di hilir. Sehingga, sampah yang datang dari hulu dapat mengganggu berjalannya wisata tersebut.
“Beberapa komponen yang harus diperhatikan terutama kondisi air sungai. Lokasi kami kan agak di hilir, jadi sampah yang dari hulu kadang mengganggu. Tempat atau lokasi yang memadai agar dapat menampung semua potensi UMKM di kelurahan. Dan yang pasti kami tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk mewujudkan kegiatan ini,” jelasnya.
Koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diyakini dapat membuat rencana tersebut terealisasi. Hal tersebut karena lokasi Kelurahan Sudiroprajan yang berada di tengah kota.
“Jadi kami harus bekerjasama dengan pemkot [Solo] dan jajaran terkait mengingat wilyah kami berada di tengah kota,” lanjutnya.
Terkait sumber daya manusia, Lily mengaku tidak ada masalah di hal tersebut karena semua dari sukarelawan. Pihaknya optimis untuk merealisasikan objek wisata perahu untuk merupah pandangan masyarakat terhadap wilayahnya.
“Kami semua volunteer, kami Pokdarwis Sudiroprajan siap bekerja keras untuk mewujudkan wisata kampung kota di Solo. Agar kampung yang dulu terkenal negatif bisa berubah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk dikunjungi,” bebernya.
Sementara itu, Lurah Sudiroprajan Dalimo mengungkapkan dukungannya terhadap rencana tersebut. Namun dia mengatakan aspek biaya dan minat masyarakat harus diperhatikan sebelum merealisasikan rencana tersebut.
“Gaji driver perahu itu lumayan, Rp100 ribu per hari. Kalau dana operasionalnya bisa menutupi bisa saja dilakukan. Minat masyarakat juga harus diperhatikan. Tergantung itu dulu,” kata dia.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengapresiasi kesuksesan perahu wisata yang berhasil menarik banyak minat pengunjung untuk datang ke Solo. Hal tersebut menurutnya sesuai dengan apa yang dia harapkan.
“Saya bukan sombong atau pamer, tapi objek perahu wisata omsetnya banyak dan berhasil menarik pengunjung untuk datang ke Solo. Mereka bisa mendapatkan omset Rp3 juta sampai Rp4 juta sehari. Itu yang saya harapkan untuk menarik orang datang ke Solo,” kata dia.
Spesial Imlek
Perahu wisata sudah menjadi ikon yang tidak pernah ketinggalan ketika tradisi Grebeg Sudiro diadakan. Total, terdapat dua perahu dan dua becak air bisa digunakan pengunjung utuk menyusuri Kali Pepe sembari menikmati lampion.
Ketua Panitia Grebeg Sudiro Angga Indrawan mengatakan bahwa perahu wisata akan terus dipertahankan di setiap gelaran Grebeg Sudiro. Menurutnya, wisata menyusuri kali pepe memiliki potensi besar di masa depan.
“Perahu wisata tetap kami pertahankan karena untuk kepentingan kedepan bahwa Kali Pepe bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata. Jadi kami akan terus menjadikan perahu wisata menjadi salah satu suguhan di rangkaian acara Grebeg Sudiro,” jelasnya saat dihubungi JIBI, (29/1/2019).
Kedepannya, apabila masyarakat memiliki animo besar terhadap perahu wisata, tidak menutup kemungkinan wisata tersebut akan terus dioperasikan meskipun perayaan imlek dan Grebeg Sudiro sudah selesai.
“Kalau kedepan memang diminati masyarakat, wisata perahu bisa secara reguler berjalan. Umpamanya, setiap hari minggu atau setiap dua mingguan,” lanjutnya.
Para pengunjung yang ingin menikmati wisata tersebut, diwajibkan untuk membayar Rp10.000. Perjalanan menyusuri Kali Pepe dimulai dari dermaga Kelurahan Sudiroprajan menuju ke Kreteg Gantung kemudian berputar kembali menuju ke dermaga.
Keterangan gambar: Warga mengemudikan perahu wisata di Kali Pepe, Sudiroprajan, Jebres, Solo, Minggu (27/1)./JIBI-Nicolous Irawan