Bisnis.com, SEMARANG — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia berharap sistem logistik daerah yang tengah disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan sistem yang dapat diimplementasikan.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menjadi daerah pertama yang memiliki sistem logistik jika sistem tersebut dikeluarkan.
“Kami mengharapkan sistem logistik daerah yang akan dikeluarkan Jawa Tengah itu sesuatu yang dapat diimplementasikan,” kata Yukki kepada Bisnis, Minggu (17/2/2019).
Penyusunan sistem logistik memerlukan keterlibatan seluruh stakeholder agar sistem yang dikeluarkan dapat diimplementasikan. Menurutnya, sistem tersebut akan percuma jika tidak bisa diimplementasikan ketika dikeluarkan.
Menurutnya, sistem logistik daerah yang dibuat oleh Pemprov Jateng juga perlu melihat sistem mata rantai pasok yang dikaitkan dengan produk-produk unggulan yang dimiliki Jateng selain sistem logistiknya.
Tidak hanya itu, barang-barang yang menjadi produk-produk unggulan Jateng juga harus sudah terpikirkan tujuan pengirimannya, yakni antarkabupaten/kota, antarprovinsi di Indonesia, bahkan untuk tujuan ekspor.
Dia menuturkan, pemetaan produk-produk yang menjadi unggulan dan tujuan pengiriman akan membuat produk di Jateng memiliki daya saing pada tingkat nasional maupun internasional.
“Saya pikir arahnya harus ke sana. Harus melihat komoditi, industri unggulan apa yang ada di Jateng, dan apa yang akan dilakukan. Harus dilihat bukan semata dari sistem logistik, tapi harus dilihat dari perspektif mata rantai pasok,” katanya.
Dia menambahkan, ekosistem di beberapa titik seperti pelabuhan, bandara, dan sebagainya juga harus dibangun selain membangun rantai pasok.
Sitem logistik daerah yang dapat diimplementasikan, lanjutnya akan membuat biaya logistik lebih efisian pada akhirnya. Kondisi tersebut juga membuat investor menanamkan modalnya di Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan.
“Angka kemiskinan dan pengangguran berkurang,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan sistem logistik daerah Jawa Tengah dapat rampung pada tahun ini, dan diharapkan menjadi konten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah 2019—2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi (Dishanpan) Jawa Tengah Agus Wariyanto, mengungkapkan pada saat ini sistem logistik di Jawa Tengah sedang dikaji secara akademis dan pembahasannya memasuki tahap akhir.
“Finalisasi proses dan rencana sistem logistik daerah terus dibahas dan dimantapkan bersama stakeholders. Diharapkan dan ditargetkan menjadi salah satu konten yang masuk dalam RPJMD Jawa Tengah 2019—2023,” kata Agus.
Sistem logistik daerah Jateng yang sedang dikaji, lanjutnya memiliki tujuan untuk mengatur atau mengelola siklus pasokan barang sehingga memberikan hasil yang bermanfaat bagi produsen dan konsumen, terutama pada efisiensi, guna mencapai kepuasan pelanggan.
Rencana Sistem Logistik Jateng Diharapkan Implementatif
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia berharap sistem logistik daerah yang tengah disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan sistem yang dapat diimplementasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
13 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
13 jam yang lalu
ISAT Perkenalkan IM3 Platinum ke Warga Semarang
18 jam yang lalu
Bank Jateng Dukung Perkembangan Unissra
1 hari yang lalu