Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPTKG Bantah Video Hoax Awan Panas

Video yang menceritakan peristiwa tersebut dinilai bohong atau hoax.
Aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (26/2/2019). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi guguran awan panas kecil kearah Kali Gendol dengan jarak 500 m./Antara-Aloysius Jarot Nugroho
Aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (26/2/2019). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi guguran awan panas kecil kearah Kali Gendol dengan jarak 500 m./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Kabar munculnya awan panas yang menghebohkan pengunjung wisata lava tour Merapi melalui video yang beredar di masyarakat pada Selasa (5/3) dibantah oleh Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja.

Video yang menceritakan peristiwa tersebut dinilai bohong atau hoax.

Kepala BPPTKG Jogja Hanik Humaida mengatakan beredar di Whatsapp grup video erupsi Merapi. Video tersebut, bukan aktivitas Merapi hari ini (5/3).

"Periode pengamatan mulai pukul 00:00 hingga 14:00 WIB tidak terjadi awanpanas guguran. Mohon untuk tidak menyebarkan video yang tidak jelas sumbernya. Tetap pantau akun resmi BPPTKG," kata Hanik, Selasa (5/3/2019).

Adapun laporan pengamatan guguran Gunung Merapi tanggal 05/03/2019 periode 18.00-24.00 WIB. Berdasarkan data seismik, terekam 10 kali gempa guguran dengan durasi 16.6-94 detik. Terpantau dari CCTV 1 kali guguran ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 700 m.

Sebelumnya, beredar viral di media sosial dan group WhatsApp Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas. Dalam video tersebut, tampak terlihat kepanikan wisatawan yang datang ke kawasan wisata Lava Tour.

Dalam video tersebut terlihat asap solfatara tebal berwarna putih membubung tinggi di udara. Praktis pengunjung berlarian menuju ke bagian bawah lereng untuk menyelamatkan diri. Terdengar suara yang terekam agar pengunjung tidak panik.

Berdasarkan penelusuran Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), video tersebut diunggah di media YouTube pada 11 Mei 2018 lalu oleh akun Iwank Artcleo. Video tersebut menggambarkan suasana letusan freatik Gunung Merapi yang menandai fase baru Merapi dengan status waspada.

"Selama Selasa (5/3) pukul 00.00-14.00 hanya terjadi delapan kali guguran. (Bukan awan panas). Kegiatan pendakian (umum) tidak direkomendasikan dan radius 3km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk," katanya.

Sekadar diketahui, luncuran awan panas terakhir kali terjadi pada Minggu, 3 Maret lalu. Jarak luncurnya mencapai 1.100 meter ke arah Kali Gendol. Sehari sebelumnya, Sabtu (2/3) luncuran awan panas terjadi hingga 10 kali dengan jarak maksimal 2.000 meter. Proses erupsi efusif pun hingga kini masih berlangsung ditandai aktivitas vulkanik tinggi mensuplai magma.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Harian Jogja
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper