Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Truk Kuzer Ditargetkan Terjual 800 unit di Jateng

Astra International UD Trucks menargetkan sebanyak 800 unit truk Kuzer mampu terjual di Jawa Tengah sampai penghujung tahun 2019.
UD Trucks Kuzer. /UD Trucks
UD Trucks Kuzer. /UD Trucks

Bisnis com, SEMARANG - Astra International UD Trucks menargetkan sebanyak 800 unit truk Kuzer mampu terjual di Jawa Tengah sampai penghujung tahun 2019.

Regional Head Astra International UD Trucks Sales Operation, Wisnu Wibowo mengatakan, optimistis target tersebut tercapai mengingat potensi truk kelas ringan tersebut masih terbuka luas. 

Disebutnya, sejak diluncurkan di akhir tahun 2018 lalu, pesanan Truk Kuzer sampai saat ini sudah mencapai 20 unit. 

"Respon pasar terhadap Kuzer ini cukup bagus, khususnya di segmen konstruksi dan logistik. Untuk itu kami optimis tahun ini penjualannya bisa tembus 800 unit di Jateng saja," katanya, Selasa (12/3/2019).

Dia mengatakan, target tersebut terbilang realistis mengingat Kuzer merupakan pendatang baru dengan beragam keunggulan yang telah dimilikinya ketimbang produk kompetitor. 

"Keunggulannya sendiri antara lain engine yang efisien bahan bakar, kabin yang luas, sistem kontrol yang handal, serta stabilitas kendaraan yang lebih baik. Selain itu, transmisinya memiliki percepatan 6 gigi maju dan 1 gigi mundur dengan overdrive, serta adanya full air brake dan parking brake pada sistem keamanan pengereman," jelasnya.

Adapun, truk Kuzer hadir dalam 2 varian, yakni RKE 150 WB 3350 HD dan RKE 150 WB 3850 HD. Harganya dibandrol mulai Rp300 jutaan, menyesuaikan perbedaan pada ukuran panjang dan pendek truk yang diinginkan. 

"Saat ini yang sudah pesan rata-rata pada varian RKE 150 WB 3350 HD, yang cocok untuk angkutan material konstruksi seperti pasir," jelasnya.

Selain Kuzer, Astra UD Trucks sebelumnya juga telah memiliki produk Quester. Produk tersebut merupakan truk kategori 3 yang cocok digunakan untuk angkutan kontainer.

"Tahun lalu Quester mampu menembus penjualan 220 unit di Jateng, dengan pasar terbesar di karesidenan Semarang 45%, karesidenan Pati 25%, dan sisanya karesidenan Solo dan kota-kota lainnya," ucapnya.

Sementara itu, diakuinya secara umum kondisi pasar truk di awal tahun masih stagnan dibandingkan periode sama tahun lalu. Tahun politik nenjadikan konsumen cenderung wait and see untuk melakukan transaksi pembelian truk untuk menunjang aktifitas bisnisnya.

"Meski demikian beberapa pengusaha masih optimis perkembangan usaha meningkat dibandingkan tahun lalu," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper