Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, terdapat 3 daerah yang memiliki progres tercepat dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Tiga daerah yang mengalami kemajuan pembangunan manusia paling cepat periode 2017-2018 adalah Kabupaten Wonosobo sebesar 1,38 persen, Kabupaten Tegal 1,34persen, dan Kabupaten Brebes 1,26 persen.
"Kemajuan pembangunan manusia di tiga daerah tersebut terutama didorong oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan pengetahuan," kata Kepala BPS Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono, Senin (15/4/2019).
Sementara itu, kata dia kemajuan pembangunan manusia di tiga daerah tersebut berbanding terbalik dengan tiga wilayah lain yang mengalami perlambatan pembangunan IPM yakni di Kota Magelang (0,60%), Kabupaten Semarang (0,56%), dan Kabupaten Karanganyar (0,43%).
Ditambahkan, pada tahun 2018, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 65,67 (Kabupaten Pemalang) hingga 82,72 (Kota Semarang). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Umur Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 68.84 tahun (Kabupaten Brebes) hungga 77,54 lahun (Kabupaten Sukoharjo).
Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,42 tahun (Kabupaten Banjarnegara) higga 15,50 tahun (Kota Semarang), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 6.19 tahun (Kabupaten Brebes) hingga 10,53 tahun (Kota Surakarta).
"Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 8,19 juta rupiah per tahun (Kabupalen Pemalang) hingga 15,46 Juta rupiah per tahun (Kota Salatiga)," jelasnya.
Disebutnya, selama 2010-2018, terdapat pergeseran jumlah Kabupaten/Kota yang berstatus "tinggi“, dari 7 Kabupaten/Kota pada tahun 2010, menjadi 19 Kabupaten/Kota pada tahun 2018. Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2018, selain dapat dilihat dari pergeseran status juga terlihat dari rata-rata IPM per status. Rata-rata IPM berstatus "sedang" mengalami peningkatan dari 67.52 di tahun 2017 menjadi 68,17 di tahun 2018.
Demikian juga rata-rata IPM berstatus "tinggi" meningkat sebesar 0,55 poin dari 72,92 di tahun 2017 menjadi 73,47 di tahun 2018. Rata-rata IPM berstatus "sangat tinggi" mengalami peningkatan dari 81,51 di tahun 2017 menjadi 82,19 di tahun 2018.
"Tiga wilayah yang memiliki status IPM “sangat tinggi" masih sama seperti periode sebelumnya, yakni Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota Semarang," katanya.